Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Menangis Saat Melepas Sapi-sapinya untuk Dikurbankan

Kompas.com - 09/07/2022, 10:08 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menangis ketika melepas sejumlah sapinya untuk dikurbankan pada Hari Raya Idul Adha 2022, Sabtu (9/7/2022).

Momen itu direkam video dan diunggah di kanal YouTube miliknya, Kang Dedi Mulyadi.

Dalam video berdurasi 23 menit 24 detik itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR ini awalnya menengok sapi-sapinya di kandang untuk yang terakhir kali.

Sebab mulai hari ini sapi-sapi tersebut akan didistribusikan untuk dikurbankan ke berbagai daerah dalam rangka Hari Raya Idul Adha.

Dedi menuju kandang yang berada di belakang rumahnya di Lembur Pakuan untuk melihat suasana terakhir sebelum nantinya sapi-sapi tersebut dikurbankan.

Baca juga: Nenek Disabilitas Jualan hingga Malam di Trotoar, Anaknya Malah Mabuk-mabukan, Dedi Mulyadi Marah

Bagi Dedi sapi-sapi tersebut selama diurus tidak hanya untuk dimanfaatkan dagingnya tapi juga kotorannya.

“Ini suasana kandang pagi ini yang kami urus dan ini bagian dari hobi saya untuk mengurus sapi bukan hanya dagingnya yang jadi harapan tetapi kotorannya yang dibikin pupuk organik untuk sawah sekitar sini, dan nanti daun padinya untuk makan sapi lagi. Ini yang disebut dengan ekosistem ekonomi,” ujar Kang Dedi.

Dedi pun mencurahkan perasaannya yang sedih karena besok sapi-sapi tersebut telah dikurbankan.

“Ini mungkin ada kesedihan sapi-sapi ini bertemu dengan saya tinggal hari ini. Karena nanti mereka harus pergi meninggalkan kandang menuju tempat-tempat orang melaksanakan ibadah kurban. Sedih juga karena kalau sesuatu pakai hati pasti ada ikatan batin, ikatan moral yang dibangun dengan mereka,” katanya.

“Semoga mereka menjadi ladang ibadah, ladang kebaikan, ladang kemanusiaan dan ladang keadilan,” lanjut Kang Dedi.

Dalam momen tersebut Kang Dedi Mulyadi untuk terakhir kalinya memberikan makanan pada sapi-sapi. Ia meracik sendiri makanan dalam satu ember yang kemudian dibawakan satu per satu kepada sapi.

Baginya, sebelum berpisah para sapi harus disenangkan hatinya dan dibahagikan. Ia pun berharap kelak saat dipotong sapi-sapi tersebut tidak akan merasakan sakit.

“Kalau di Indonesia itu kadang masih terasa sakit, kadang masih ada yang ngamuk saat dipotong. Sekarang tidak boleh lagi lah ada kejadian seperti itu. Makanya harus tenang damai,” ucapnya.

Momen Dedi Mulyadi menangis

Momen haru hingga Dedi meneteskan air mata adalah saat ia menghampiri satu sapi putih bertubuh besar yang menjadi kesayangannya. Baginya sapi yang paling tinggi dan besar tersebut adalah yang paling baik di antara yang lain.

Kang Dedi pun tertunduk sedih bersama sang sapi. Dalam posisi kepala saling beradu tampak sapi dan Dedi sama-sama meneteskan air mata tanda kecintaan keduanya.

“Sedih juga setiap hari dilihatin, dirawat dengan hati, sekarang mau dilepasin. Ini paling baik di antara yang lain. Orang kalau pakai hati jangankan manusia, sama hewan saja kita sayang,” ujar Dedi.

Meski demikian Kang Dedi tetap ikhlas dan merelakan sapi-sapinya itu keluar dari kandang untuk dikurbankan. Sebab baginya sapi-sapi tersebut adalah makhluk mulia yang harus dimuliakan.

“Mereka sedang menghadapi hari-hari terakhir dalam hidupnya. Mereka kategori makhluk-makhluk mulia karena digunakan untuk kegiatan spiritual yang memiliki nilai sosial namanya ibadah kurban. Kita kurbankan mereka untuk membahagiakan sesama,” kata Kang Dedi Mulyadi.

Baca juga: Stok Hewan Kurban di Batam Hanya 3.813 Ekor, Ini Saran Pemprov Kepri Jika Kurang

Dikonfirmasi via WhatsApp, Dedi Mulyadi mengaku dirinya sedih karena memang merasa hatinya bersatu dengan sapi yang hampir setahun ia pelihara.

"Karena saya merawatnya dengan hati," kata Dedi.

Dedi menyebutkan untuk tahun ini, ia mengurbankan empat ekor sapi. Terberat adalah 1,2 ton.

"Sapi-sapi itu dipotong ke RPH (Rumah Pemotongan Hewan), dan dagingnya dibungkus daun jati langsung diantar ke penerima. Kami membentuk tim," ujar Dedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com