Salin Artikel

Dedi Mulyadi Menangis Saat Melepas Sapi-sapinya untuk Dikurbankan

Momen itu direkam video dan diunggah di kanal YouTube miliknya, Kang Dedi Mulyadi.

Dalam video berdurasi 23 menit 24 detik itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR ini awalnya menengok sapi-sapinya di kandang untuk yang terakhir kali.

Sebab mulai hari ini sapi-sapi tersebut akan didistribusikan untuk dikurbankan ke berbagai daerah dalam rangka Hari Raya Idul Adha.

Dedi menuju kandang yang berada di belakang rumahnya di Lembur Pakuan untuk melihat suasana terakhir sebelum nantinya sapi-sapi tersebut dikurbankan.

Bagi Dedi sapi-sapi tersebut selama diurus tidak hanya untuk dimanfaatkan dagingnya tapi juga kotorannya.

“Ini suasana kandang pagi ini yang kami urus dan ini bagian dari hobi saya untuk mengurus sapi bukan hanya dagingnya yang jadi harapan tetapi kotorannya yang dibikin pupuk organik untuk sawah sekitar sini, dan nanti daun padinya untuk makan sapi lagi. Ini yang disebut dengan ekosistem ekonomi,” ujar Kang Dedi.

Dedi pun mencurahkan perasaannya yang sedih karena besok sapi-sapi tersebut telah dikurbankan.

“Ini mungkin ada kesedihan sapi-sapi ini bertemu dengan saya tinggal hari ini. Karena nanti mereka harus pergi meninggalkan kandang menuju tempat-tempat orang melaksanakan ibadah kurban. Sedih juga karena kalau sesuatu pakai hati pasti ada ikatan batin, ikatan moral yang dibangun dengan mereka,” katanya.

“Semoga mereka menjadi ladang ibadah, ladang kebaikan, ladang kemanusiaan dan ladang keadilan,” lanjut Kang Dedi.

Dalam momen tersebut Kang Dedi Mulyadi untuk terakhir kalinya memberikan makanan pada sapi-sapi. Ia meracik sendiri makanan dalam satu ember yang kemudian dibawakan satu per satu kepada sapi.

Baginya, sebelum berpisah para sapi harus disenangkan hatinya dan dibahagikan. Ia pun berharap kelak saat dipotong sapi-sapi tersebut tidak akan merasakan sakit.

“Kalau di Indonesia itu kadang masih terasa sakit, kadang masih ada yang ngamuk saat dipotong. Sekarang tidak boleh lagi lah ada kejadian seperti itu. Makanya harus tenang damai,” ucapnya.

Momen Dedi Mulyadi menangis

Momen haru hingga Dedi meneteskan air mata adalah saat ia menghampiri satu sapi putih bertubuh besar yang menjadi kesayangannya. Baginya sapi yang paling tinggi dan besar tersebut adalah yang paling baik di antara yang lain.

Kang Dedi pun tertunduk sedih bersama sang sapi. Dalam posisi kepala saling beradu tampak sapi dan Dedi sama-sama meneteskan air mata tanda kecintaan keduanya.

“Sedih juga setiap hari dilihatin, dirawat dengan hati, sekarang mau dilepasin. Ini paling baik di antara yang lain. Orang kalau pakai hati jangankan manusia, sama hewan saja kita sayang,” ujar Dedi.

Meski demikian Kang Dedi tetap ikhlas dan merelakan sapi-sapinya itu keluar dari kandang untuk dikurbankan. Sebab baginya sapi-sapi tersebut adalah makhluk mulia yang harus dimuliakan.

“Mereka sedang menghadapi hari-hari terakhir dalam hidupnya. Mereka kategori makhluk-makhluk mulia karena digunakan untuk kegiatan spiritual yang memiliki nilai sosial namanya ibadah kurban. Kita kurbankan mereka untuk membahagiakan sesama,” kata Kang Dedi Mulyadi.

Dikonfirmasi via WhatsApp, Dedi Mulyadi mengaku dirinya sedih karena memang merasa hatinya bersatu dengan sapi yang hampir setahun ia pelihara.

"Karena saya merawatnya dengan hati," kata Dedi.

Dedi menyebutkan untuk tahun ini, ia mengurbankan empat ekor sapi. Terberat adalah 1,2 ton.

"Sapi-sapi itu dipotong ke RPH (Rumah Pemotongan Hewan), dan dagingnya dibungkus daun jati langsung diantar ke penerima. Kami membentuk tim," ujar Dedi.

https://regional.kompas.com/read/2022/07/09/100805578/dedi-mulyadi-menangis-saat-melepas-sapi-sapinya-untuk-dikurbankan

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke