Selain fosil kayu, kerang dan daun tersebut masih banyak terdapat fosil-fosil purba lainnya yang tersebar di sepanjang aliran Sungai Batang Merangin. Dan masih terdapat sebagian fosil yang masih tertimbun.
Penjelasan dari peneliti yang melakukan penelitian di kawasan Geopark Merangin, fosil flora dan fauna tersebut terbentuk karena letusan gunung berapi berjuta-juta tahun yang lalu.
Abu vulkanik dan letusan lava yang dihasilkan letusan gunung berapi membentuk proses pembekuan pada tumbuhan purba dan kerang secara alami.
Untuk dapat melihat dan menyentuh secara langsung fosil flora dan fauna di Gopark Merangin Jambi dapat dilakukan melalui dua cara, yakni dengan mengarungi aliran Sungai Batang Merangin sambil berarung jeram atau menyusuri pinggiran Sungai Batang Merangin.
"Tetapi untuk kepentingan konservasi, Geopark Merangin mengurangi aktivitas pengunjung ke fosil-fosil yang telah membatu. Kalau tujuan edukasi baru boleh disentuh, kalau tidak, hanya boleh dilihat dari jauh," kata Agus.
Baca juga: Fosil Hewan Purba Ditemukan di Sumedang, Peneliti Harap Temukan Kerangka Manusia Purba
Sungai Batang Merangin yang terdiri dari bebatuan dan aliran sungai yang cukup deras memberikan tantangan tersendiri untuk berarung jeram.
Di mana wisatawan yang lebih menikmati wisata yang ekstrem dapat bermain arung jeram sambil berwisata geologi di Goepark Merangin Jambi tersebut.
Menurut informasi dari Dinas Pariwisata Kabupaten Merangin, untuk bermain arung jeram, wisatawan harus mengeluarkan biaya untuk pendamping perahu karet sekaligus bertindak sebagai pemandu wisata.
Pada umumnya wisatawan memulai arung jeram dari Mushola Baru, Desa Air Batu menuju Teluk Wang Sakti dengan biaya sebesar Rp600 ribu.
Rute tersebut memiliki jarak tempuh 13 kilometer dan waktu untuk menempuh jalur arung jeram tersebut sekitar dua jam.
Dalam satu perahu karet dapat ditumpangi tiga orang wisatawan dan tiga orang pendamping.
"Semua pemandu dan pendamping untuk kegiatan wisata di Geopark, telah memiliki sertifikat. Artinya pendamping-pendamping tersebut sudah memiliki kualifikasi dan keahlian dalam bermain arung jeram," kata Agus.
Baca juga: Fosil Kura-kura Purba Berusia Jutaan Tahun Ditemukan di Sumedang
Untuk mendapatkan sertifikat tersebut pendamping perahu karet harus menjalani pelatihan dan pendidikan terlebih dahulu.
Selain itu, wisatawan juga dilengkapi dengan rompi pelampung dan helm untuk menjamin keamanan dan keselamatan selama bermain arung jeram.
Jalur arung jeram Geopark Merangin tersebut dikategorikan tipe R-4. Terdapat sekitar 21 titik jeram di jalur tersebut dan terdapat enam titik jeram ekstrim yang cukup menantang untuk dilalui.
Jeram-jeram tersebut di beri nama jeram amin, jeram lade, jeram milan, jeram keluk kesah, jeram geluntung manda dan jeram tilam.
Sekitar 100 meter dari lokasi mulai nya arung jeram, wisatawan langsung dihadapkan dengan jeram amin yang merupakan titik jeram ter-ekstrim.
Selanjutnya di selingi dengan titik-titik jeram landai dan ekstrim yang cukup memacu adrenalin.