Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geopark Merangin, Situs Ratusan Juta Tahun yang Segera Jadi Warisan Dunia

Kompas.com - 04/07/2022, 10:55 WIB
Suwandi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Selain fosil kayu, kerang dan daun tersebut masih banyak terdapat fosil-fosil purba lainnya yang tersebar di sepanjang aliran Sungai Batang Merangin. Dan masih terdapat sebagian fosil yang masih tertimbun.

Penjelasan dari peneliti yang melakukan penelitian di kawasan Geopark Merangin, fosil flora dan fauna tersebut terbentuk karena letusan gunung berapi berjuta-juta tahun yang lalu.

Abu vulkanik dan letusan lava yang dihasilkan letusan gunung berapi membentuk proses pembekuan pada tumbuhan purba dan kerang secara alami.

Arung jeram

Untuk dapat melihat dan menyentuh secara langsung fosil flora dan fauna di Gopark Merangin Jambi dapat dilakukan melalui dua cara, yakni dengan mengarungi aliran Sungai Batang Merangin sambil berarung jeram atau menyusuri pinggiran Sungai Batang Merangin.

"Tetapi untuk kepentingan konservasi, Geopark Merangin mengurangi aktivitas pengunjung ke fosil-fosil yang telah membatu. Kalau tujuan edukasi baru boleh disentuh, kalau tidak, hanya boleh dilihat dari jauh," kata Agus.

Baca juga: Fosil Hewan Purba Ditemukan di Sumedang, Peneliti Harap Temukan Kerangka Manusia Purba

Sungai Batang Merangin yang terdiri dari bebatuan dan aliran sungai yang cukup deras memberikan tantangan tersendiri untuk berarung jeram.

Di mana wisatawan yang lebih menikmati wisata yang ekstrem dapat bermain arung jeram sambil berwisata geologi di Goepark Merangin Jambi tersebut.

Menurut informasi dari Dinas Pariwisata Kabupaten Merangin, untuk bermain arung jeram, wisatawan harus mengeluarkan biaya untuk pendamping perahu karet sekaligus bertindak sebagai pemandu wisata.

Pada umumnya wisatawan memulai arung jeram dari Mushola Baru, Desa Air Batu menuju Teluk Wang Sakti dengan biaya sebesar Rp600 ribu.

Rute tersebut memiliki jarak tempuh 13 kilometer dan waktu untuk menempuh jalur arung jeram tersebut sekitar dua jam.

Dalam satu perahu karet dapat ditumpangi tiga orang wisatawan dan tiga orang pendamping.

"Semua pemandu dan pendamping untuk kegiatan wisata di Geopark, telah memiliki sertifikat. Artinya pendamping-pendamping tersebut sudah memiliki kualifikasi dan keahlian dalam bermain arung jeram," kata Agus.

Baca juga: Fosil Kura-kura Purba Berusia Jutaan Tahun Ditemukan di Sumedang

Untuk mendapatkan sertifikat tersebut pendamping perahu karet harus menjalani pelatihan dan pendidikan terlebih dahulu.

Selain itu, wisatawan juga dilengkapi dengan rompi pelampung dan helm untuk menjamin keamanan dan keselamatan selama bermain arung jeram.

Jalur arung jeram Geopark Merangin tersebut dikategorikan tipe R-4. Terdapat sekitar 21 titik jeram di jalur tersebut dan terdapat enam titik jeram ekstrim yang cukup menantang untuk dilalui.

Jeram-jeram tersebut di beri nama jeram amin, jeram lade, jeram milan, jeram keluk kesah, jeram geluntung manda dan jeram tilam.

Sekitar 100 meter dari lokasi mulai nya arung jeram, wisatawan langsung dihadapkan dengan jeram amin yang merupakan titik jeram ter-ekstrim.

Selanjutnya di selingi dengan titik-titik jeram landai dan ekstrim yang cukup memacu adrenalin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com