Geopark Merangin memiliki berbagai jenis fosil flora dan fauna yang berusia ratusan juta tahun, di antaranya fosil kayu Araucarixylon yang usianya mencapai 350 juta tahun.
Agus Zainudin menjelaskan pohon masa lalu Araucarixylon yang telah terfosilkan merupakan patahan pohon yang telah menjadi batu yang berada di sisi kanan Sungai Batang Merangin dengan posisi kemiringan sekitar 130 derajat.
"Tidak hanya patahan pohon yang sudah menjadi batu, bagian pohon lainnya yakni akar pohon juga telah membantu," kata Agus.
Baca juga: Warga Merangin Kembali Diterkam Harimau, Korban Berhasil Selamat
Di kawasan Geopark Merangin tersebut juga terdapat fosil Stereochia Semireticalatus, yaitu fosil jejak kerang-kerangan (Brachiopoda). Di antaranya fosil kerang mutiara purba (Nautiloida) dan fosil siput genus Gastropoda (Bellerophon).
Fosil kerang-kerangan tersebut membantu dan melekat pada bebatuan yang ada di pinggiran sungai.
Dengan adanya fosil kerang, sambung Agus menandakan bahwa daerah itu pada masanya merupakan dasar laut yang tersingkap karena fenomena pergeseran lempeng bumi.
Selanjutnya juga terdapat fosil daun pakis, yakni fosil Cardaites Sp dan fosil Calamites Sp yang tersebar di beberapa tempat di Sungai Batang Merangin.
Fosil tersebut merupakan sejenis pandan zaman purba yang tumbuh pada periode 290-299 juta tahun yang lalu.
Untuk menuju lokasi fosil pertama, yakni fosil kayu Araucarixylon membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Wisatawan diberikan waktu sekitar 15 menit untuk melihat, mengamati dan berswafoto di masing-masing lokasi fosil.
Kemudian lokasi fosil kedua yakni fosil jejak kerang-kerangan (Brachiopoda), berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi fosil pertama. Fosil kerang-kerangan tersebut berada di sisi kiri sungai.
Baca juga: Mengenal Sejarah Bebantai, Tradisi Sambut Ramadhan di Merangin
Dan lokasi fosil ke tiga yakni fosil daun pakis. Fosil daun pakis tersebut terletak di Sungai Karing yang merupakan sungai kecil yang bermuara langsung di Sungai Batang Merangin.
Di muara Sungai Karing tersebut membentuk air terjun yang bertingkat dengan ketinggian yang cukup rendah.
Fosil daun pakis tersebut tercetak di batuan yang ada di pinggir Sungai Batang Merangin.
Dari lokasi fosil daun pakis tersebut jarak tempuh menuju Teluk Wang Sakti sekitar tujuh kilometer.
Di mana fosil daun pakis tersebut berada di tengah-tengah jalur arung jeram dari Musholla Baru, Desa Air Batu menuju Teluk Wang Sakti.