Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Pemda Mengutang Rp 20 Miliar, RSUD Tasikmalaya Terancam Bangkrut

Kompas.com - 03/07/2022, 15:57 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Dua pemerintah daerah di Tasikmalaya mengutang ke RSUD dr Soekardjo sebesar total Rp 20 miliar.

Kondisi itu membuat pihak rumah sakit kelimpungan karena kekurangan dana operasional.

Ketua Dewan Pengawas RSUD dr Soekardjo Undang Sudrajat menyebutkan, utang dari dua pemerintah daerah itu yakni berasal dari Pemerintah Kota dan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.

Ia menyebutkan, utang Pemerintah Kota Tasikmalaya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo sampai akhir Juni 2022 mencapai Rp 15 miliar lebih.

Baca juga: Ada WC Umum Berbayar di RSUD Tasikmalaya, Pengunjung Komplain

Sedangkan utang Pemkab Tasikmalaya sudah mencapai Rp 4,6 miliar. Dengan demikian, total utang dua daerah itu ke RSUD Seokardjo lebih dari Rp 20 miliar.

"Untuk pembayaran utang tersebut, tidak ada kepastian. Kondisi tersebut menyebabkan operasional RSUD dr Soekardjo kelimpungan," kata Undang kepada Kompas.com via WhatsApp, Minggu (3/6/2022).

Undang mengatakan, utang tersebut adalah bekas dana kesejahteraan sosial atau biaya pasien warga Taskmalaya ke RSUD dr Soekardjo, dengan menggunakan keterangan tidak mampu.

Utang sebesar Rp 20 miliar itu merupakan akumulasi dari tahun 2021 dan tahun ini sampai Juni 2022.

Pada tahun 2021, utang Pemkot Tasikmalaya sebesar Rp 8,4 miliar, seangkan Pemkab Tasikmalaya tahun lalu sebesar Rp 2,4 miliar.

Hal yang mencemaskan, kata Undang, pada tahun 2022, Pemkot Tasikmalaya tidak menganggarkan biaya tersebut.

Sementara, warga berobat menggunakan keterangan tidak mampu dan sampai sekarang terus berjalan.

Menurut Undang, ada dua hal yang mesti mendapat perhatian, baik dari eksekutif maupun legislatif.

Pertama, berapa batasan anggaran untuk dana kesejahteraan sosial ini. Karena sampai sekarang tidak ada batasan dan hal ini akan membuat beban rumah sakit berat.

"Seharusnya dewan dan eksekutif, membahas berapa batasan anggaran disepakati. Apakah sampai Rp 15 miliar atau berapa ? Sehingga ada kepastian. Saya kira tidak bisa anggaran satu kegiatan tanpa batasan," katanya.

Kedua, ada kepastian pembayaran utang tersebut. Sebab, kalau tidak ada kepastian, hal itu akan membuat RSUD bangkrut. Sebab, beban biaya operasional akan semakin besar, tetapi pemasukan minim," katanya.

Baca juga: Siswa SD Meninggal Usai Vaksin, DPRD Bakal Panggil Dinkes dan RSUD Tasikmalaya

Undang mengaku Dewas RSUD sudah melaporkan hal ini ke Pemkot Tasikmalaya dan berharap utang dibayar sehingga bisa menyelamatkan rumah sakit umum.

Saat ini operasional RSUD sudah kelimpungan. Banyak rencana perbaikan tak bisa dilakukan karena tidak ada anggaran. Banyak alat kesehatan maupun sarana pendukung harus diganti, tetapi tidak dilakukan karena tidak ada dana.

Undang berharap pemangku kebijakan di dua pemerintah daerah ini memperhatikan masalah utang.

"Mohon jangan biarkan rumah sakit daerah ini ambruk," katanya berharap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com