Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesal Jalan Antar Kecamatan Rusak Parah, Warga Kaluku-Subur Luwu Utara Tanam Pisang dan Beri Pesan

Kompas.com - 03/07/2022, 15:17 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Warga yang berada di perbatasan jalan poros Desa Kaluku menuju Desa Subur, Kecamatan Sukamaju, Luwu Utara, Sulawesi Selatan kesal karena kondisi jalan yang rusak.

Warga mengungkapkan keluhan ini dengan cara menanam pisang di jalan yang sering disebut Jalan Tolangi-Wonokerto.

Pisang yang ditanam di tengah jalan lantaran kesal jalanan yang setiap hari mereka lalui sudah rusak parah.

Bahkan, warga juga menuliskan pesan "Jalan Tolangi-Wonokerto, tak se Indah Pesonamu".

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani mengatakan jalan yang rusak parah itu merupakan jalan poros penghubung antara wilayah Kecamatan Sukamaju menuju Kecamatan Sukamaju Selatan, dan tahun ini akan diperbaiki.

Baca juga: Jalan Rusak Sepanjang 450 Kilometer di Sumut Dijanjikan Mulus dalam 18 Bulan

"Nama ruas jalan tersebut adalah ruas Kaluku-Subur. Beberapa tahun terakhir selalu dianggarkan karena jadi salah satu ruas strategis kabupaten, termasuk di tahun anggaran 2020 dan 2021 dianggarkan, hanya saja karena Covid-19, terpaksa direfocusing," ucap Indah saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.

Lanjut Indah, tahun ini, ruas jalan tersebut kembali dianggarkan untuk dikerjakan sejauh 2,5 kilometer dan pengadaannya sementara berproses.

“Sepanjang anggarannya ada, yang namanya pekerjaan fisik apa lagi untuk akses jalan pasti Pemda upayakan. Apa lagi kehadiran infrastruktur temasuk jalan yang memadai memang menjadi salah satu program Pemda yang diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat," ujar Indah.

Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PUTRPKP2), Rusdi Rasyid, menyampaikan bahwa ruas jalan Kaluku-Subur sementara ini dalam proses tender.

"Insya Allah setelah proses tender selesai akan segera dikerjakan, kegiatannya bukan hanya sekedar perbaikan tapi termasuk juga pelebaran ruas jalan nantinya,” tutur Rusdi.

Sementara itu, Anggota DPRD Luwu Utara, Wardi Warakkang, mengatakan jalan yang rusak parah tersebut berada di jalan poros Desa Kaluku menuju Desa Subur.

Baca juga: Protes Jalan Rusak, Warga Kibarkan Bendera Setengah Tiang di Lubang Jalan

Kerusakan jalan, kata Wardi, diakibatkan lalu lalang kendaraan berat muatan tanah merah untuk proyek pengairan.

"Setiap hari ada puluhan bahkan ratusan dump truck berat yang lewat di situ, warga kesal dan protes dengan menanam pisang di tengah jalan," kata Wardi dikutip dari Kompas.com, Sabtu (2/7/2022).

Menurut Wardi, tahun ini pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 7 miliar untuk pelebaran dan pengaspalan.

"Tahap pertama tahun ini sekitar 3 kilometer yang akan dikerjakan. Cuma ada sedikit masalah terkait adanya komitmen perusahaan proyek pengairan yang sampe saat ini belum dilakukan yakni perbaikan jalan yang dilalui kendaran proyek," kata Wardi.

Baca juga: Jalan Penghubung Antar Kecamatan di Luwu Utara Rusak, Warga Tanam Pisang dan Tulis Pesan

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kompas TV Luwu Palopo, Amran Amir | Editor: Ardi Priyatno Utomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Regional
Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Regional
Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Regional
Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com