Sedangkan Irsan (57) ayah kandung Ari mengaku terkejut jika anaknya tewas usai ditangkap polisi.
Mereka makin tepukul saat mendapati kondisi jenazah banyak mengalami luka di bagian leher dan rambut dibakar.
“Lehernya patah, rahangnya pecah. Banyak bekas necis (korek) di badannya, kami lihat sendiri saat memandikan jenazahnya. Kami pihak keluarga minta pelakunya ditangkap,” harap Irsan.
Baca juga: Tahanan Tewas di Penjara Polres Empat Lawang, Kompolnas Sebut Ada Unsur Kelalaian Petugas
Terkait tudingan itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Kombes Supriadi menegaskan, dari hasil pemeriksaan awal tewasnya Ari Putra akibat perkelahian sesama tahanan.
“Pemeriksaan sementara ini, kejadian itu murni karena perkelahian antartahanan. Memang kita lihat ada kelalaian dari anggota jaga tidak melakukan pengecekan terhadap tahanan pada saat itu,” ujarnya.
Sedangkan, rencana keluarga korban akan ikut melaporkan kasus kematian Ari ke Direktorat Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumsel, Supriadi pun mempersihalkannya.
Sebab, seluruh laporan dari masyarakat akan tetap diproses.
“Kalau memang ada penganiayaan oleh anggota pasti akan kita proses kan ada pasalnya. Tapi kalau memang tidak terbukti, ya akan kita hentikan laporannya.Intinya kita tetap akan objektif. Kalau memang ada anggota yang bersalah tetap akan kita proses sesuai aturan yang berlaku,”jelasnya.
Namun, Supriadi mengatakan, ada empat anggota Polres Empat Lawang diperiksa karena sedang melakukan piket jaga di sel tahanan.
Selain itu, rekaman CCTV juga akan memperkuat penyidik untuk melihat langsung kondisi kejadian ketika Ari di aniaya.
“Rekaman CCTV akan dilihat bagaimana proses itu bisa terjadi. Boleh saja anggota membantah bahwa tidak melakukan pemukulan ke korban. Tapi hasil rekaman nanti akan dilihat, initinya kami objektif. Kalau ada yang bersalah akan kami proses,” kata Supriadi, Jumat (1/7/2022).
Supriadi menegaskan, dari hasil pemeriksaan awal tewasnya Ari Putra akibat perkelahian sesama tahanan.
“Pemeriksaan sementara ini, kejadian itu murni karena perkelahian antar tahanan. Memang kita lihat ada kelalaian dari anggota jaga tidak melakukan pengecekan terhadap tahanan pada saat itu,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.