Ayu Anjani pun belum bisa menerima keadaan untuk ditinggal oleh sang ibu dan adik tercintanya.
"Itu aku ga terima, aku engga terima banget," kata dia.
Baca juga: Wabup Manggarai Barat Berharap Labuan Bajo Bisa Menjadi Destinasi Wisata Medis
Diketahui menurut Ayu, sang ibu meninggal dunia tenggelam karena terjebak di ruangan bawah kapal.
"Aku sedih karena engga ada kru yang berani turun ke bawah," ujar Ayu Anjani.
Atas kejadian tersebut, Ayu merasa sedih atas tindakan awak kapal tersebut yang tidak berani mengambil keputusan untuk segera penyelamatan para korban.
"Aku sedih karena mama engga selamat karena engga ada yg berani turun ke bawah. Padahal katanya mamaku udah minta tolong," ucap Ayu.
Selain itu, Ayu turut menyayangkan pertolongan Tim SAR yang menurutnya terlambat datang untuk segera mengevakuasi para korban tenggelamnya kapal.
"Aku menyayangkan tim SAR yang datang terlambat," tutur Ayu.
Baca juga: Keselamatan Wisatawan Jadi Prioritas, Labuan Bajo Miliki International Medical Centre
Diberitakan sebelumnya, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, Lalu Wahyu Efendi, menjelaskan kapal wisata itu tenggelam karena dihantam gelombang tinggi.
Menurutnya Kapal KLM Tiana Liveaboard tersebut berangkat dari Labuan Bajo menuju Pulau Padar pada Selasa pagi sekitar pukul 05.30 Wita.
"Saat tiba di perairan Pulau Kambing KLM Tiana Liveaboard yang mengangkut enumpang 18 orang, dan ABK 6 orang diterpa cuaca buruk beserta gelombang tinggi," ungkapnya.
Di saat bersamaan kapal wisata KLM Andalucia kebetulan melintas dan menyelamatkan para korban.
"Dan melaksanakan pertolongan terhadap 18 orang penumpang dan ABK 6 orang, sementara 2 orang penumpang masih dalam pencarian," jelas dia.
Evakuasi dua korban tenggelam dilakukan oleh tim SAR di Perairan Taman Nasional Komodo.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ibu dan Adik Meninggal di Labuan Bajo, Ayu Anjani Tawarkan Kapal Lain, Tapi Kabar Duka yang Didapat,
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.