Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kondektur yang Menolong Korban Pelecehan Seksual di KA Argo Lawu, Baru Tahu Setelah Viral

Kompas.com - 29/06/2022, 12:57 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - PT KAI telah mem-blacklist penumpang yang melakukan pelecehan seksual terhadap seorang perempuan di atas KA Argo Lawu.

Peristiwa tersebut viral setelah video pelecehan tersebut diunggah dalam sebuah utas di Twitter, Minggu (19/6/2022) lalu.

Kondektur yang bertugas dalam perjalanan KA tersebut, Wisnu Dwi Prasetya menceritakan, saat itu bertugas di KA Argo Lawu dari Purwokerto menuju Stasiun Gambir.

Baca juga: Viral, Video Pelecehan Seksual di Kereta Eksekutif Argo Lawu, KAI Blacklist Pelaku!

"Selepas Stasiun Purwokerto seperti biasa memerika penumpang," kata Wisnu saat kampanye pencegahan tindak kekerasan dan pelecehan seksual di Stasiun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (29/6/2022).

Sesaat sebelum KA masuk Stasiun Cirebon, kata Wisnu, korban melaporkan keinginan untuk pindah tempat duduk.

Kepada Wisnu, saat itu korban ingin pindah tempat duduk karena merasa tidak nyaman dengan penumpang di sebelahnya.

"Namun kondisi KA sedang penuh, sehingga belum bisa dipindahkan. Saya bilang nanti setelah lepas dari Stasiun Cirebon saya pindah ke gerbong yang kosong," ujar Wisnu.

Setelah lepas dari Stasiun Cirebon, lanjut Wisnu, penumpang tersebut akhirnya dipindah dari gerbong eksekutif 8 ke gerbong eksekutif 6.

"Waktu itu korban tidak langsung jujur keinginan pindah itu kenapa, cuma kurang nyaman dengan penumpang sebelahnya," ungkap Wisnu.

Baca juga: Duduk Perkara Pelecehan di KA Argo Lawu yang Berujung Sanksi Blacklist Pelakunya

Wisnu baru mengetahui alasan sebenarnya penumpang tersebut pindah akibat mengalami pelecehan seksual setelah tiba di Stasiun Gambir.

"Korban hanya ingin pindah tempat duduk saja. Saya tidak tahu persis terjadi pelecehan seksual. Saya baru tahu setelah viral saat Maghrib di Stasiun Gambir, dikasih tahu teman saya," kata Wisnu.

Vice President Daop 5 Purwokerto, Daniel Johannes Hutabarat mengatakan, tujuan dari kampanye tersebut untuk menggugah kesadaran masyarakat agar tidak melakukan tindak kekerasan dan pelecehan seksual di KA.

"Kampanye ini penting untuk mengajak kepada masyarakat supaya ketika menggunakan layanan KAI tetap saling menghargai dan menghormati sesama pelanggan. Sehingga dapat terwujud transportasi yang aman dan nyaman," kata Daniel.

Baca juga: Viral Video Pria Raba Paha Penumpang Perempuan di KA Argo Lawu, Ini Penjelasan KAI

Dalam kampanye tersebut, Daop 5 memberi imbauan mencegah tindak kekerasan dan pelecehan seksual kepada penumpang KA melalui pengeras suara, spanduk, poster, pamflet, dan stiker.

Selain itu, Daop 5 juga menggelar diskusi ringan dalam bentuk Ngobrol Santai (Ngobras) bertajuk "Lawan Segala Bentuk Kekerasan dan Pelecehan Seksual".

Dalam kesempatan itu, Daop 5 juga mengajak masyarakat untuk menandatangani petisi anti kekerasan dan pelecehan seksual di transportasi publik serta membagikan souvenir kepada penumpang.

"Melalui kampanye ini kami mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menjadikan KA sebagai moda transportasi yang menyenangkan bagi pelanggan saat bepergian jarak pendek ataupun jarak jauh," ujar Daniel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Ruang Erupsi Kembali, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Gunung Ruang Erupsi Kembali, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Regional
Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Regional
Jelang 'Turun', 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Jelang "Turun", 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Regional
Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Regional
Motor Nyangkut di Atap Rumah akibat Rem Blong, Dua Wisatawan Terselamatkan Jemuran Selimut

Motor Nyangkut di Atap Rumah akibat Rem Blong, Dua Wisatawan Terselamatkan Jemuran Selimut

Regional
Dituding Jadi Penyebab Banjir, Perumahan di Lampung Digeruduk Emak-emak

Dituding Jadi Penyebab Banjir, Perumahan di Lampung Digeruduk Emak-emak

Regional
Purwakarta Kejar Posisi sebagai Daerah Penghasil Ikan Air Tawar

Purwakarta Kejar Posisi sebagai Daerah Penghasil Ikan Air Tawar

Regional
DPRD Minta Pemkot Bandar Lampung Segera Realisasikan BLK

DPRD Minta Pemkot Bandar Lampung Segera Realisasikan BLK

Regional
Suami Istri di Gresik Mencuri Sambil Bawa Balita, Uangnya Digunakan Beli Minuman Keras

Suami Istri di Gresik Mencuri Sambil Bawa Balita, Uangnya Digunakan Beli Minuman Keras

Regional
Pilkada Bangka Belitung, PDI-P dan Gerindra Jajaki Koalisi

Pilkada Bangka Belitung, PDI-P dan Gerindra Jajaki Koalisi

Regional
2 Warga Sikka Ditangkap karena Edarkan Uang Palsu

2 Warga Sikka Ditangkap karena Edarkan Uang Palsu

Regional
Mayat Tak Dikenal Telungkup di Pinggir Jalan, Jadi Tontonan Warga

Mayat Tak Dikenal Telungkup di Pinggir Jalan, Jadi Tontonan Warga

Regional
Warga Semarang, Ini Rangkaian Acara untuk Sambut HUT Ke-477 Kota Semarang

Warga Semarang, Ini Rangkaian Acara untuk Sambut HUT Ke-477 Kota Semarang

Regional
Tabrakan 2 Sepeda Motor di NTT, Seorang Guru Tewas

Tabrakan 2 Sepeda Motor di NTT, Seorang Guru Tewas

Regional
Peringatkan Pelaku Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Siap Tempuh Jalur Hukum

Peringatkan Pelaku Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Siap Tempuh Jalur Hukum

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com