Sebelumnya kapal yang mengangkut Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) menuju Malaysia tenggelam pada Kamis (16/6/2022) malam.
Hingga dua hari setelah peristiwa itu, pemerintah belum mengumumkan secara resmi nama-nama korban yang tenggelam dalam kecelakaan.
Sejauh ini pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, baru mendapatkan sejumlah informasi sebanyak 23 orang warga Lombok telah dievakuasi dalam insiden tersebut.
"Saat ini jumlah yang sudah berhasil dievakuasi dengan kondisi selamat sebanyak 23 orang, yang kini sedang dilakukan pemulihan kondisi di Lanal Kota Batam, Di mana 23 orang korban selamat tersebut, semuanya berasal dari NTB (Lombok)," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Trnsmigrasi NTB Aryadi dikonfirmasi, Sabtu (18/6/2022)
Baca juga: 51 PMI Asal NTT Meninggal di Luar Negeri Sepanjang Januari - Juni 2022
Diterangkan Aryadi, kapal tersebut mengangkut kurang lebih 30 orang.
"Adapun jumlah total penumpang diperkirakan 30 orang. Namun jumlah sebenarnya masih belum diketahui secara pasti," kata dia.
Adapun rincian asal korban yang sudah berhasil selamat yakni sebanyak 15 orang dari Kabupaten Lombok Tengah, 6 orang dari Lombok Timur, dan 2 orang dari Lombok Barat.
Aryadi menjelaskan, para korban berangkat dari Batam hendak menuju Malaysia dengan menggunakan speedboat.
Namun kapal tersebut mengalami kecelakaan dan tenggelam di wilayah perairan Pulau Putri, Kecamatan Nongsa Kota karena menabrak kayu hingga mengakibatkan kapal bocor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.