Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencicipi Wedang Tahu, Minuman Tradisional Berkhasiat Khas Semarang

Kompas.com - 18/06/2022, 06:20 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Berkunjung ke Kota Semarang belum lengkap rasanya jika tidak mencoba kuliner khas yang satu ini. Bukan lumpia ataupun tahu gimbal.

Kota Semarang punya wedang tahu yang tak boleh dilewatkan. Sekilas, tekstur wedang ini seperti bubur sum sum. Isiannya berwarna putih, digenangi kuah berwarna coklat.

Bedanya, wedang tahu dibuat dari sari kedelai yang diolah menjadi seperti tahu. Bertekstur halus dan empuk, berwarna putih, dan tentunya berkhasiat untuk kesehatan.

Hal tersebut dikatakan oleh salah seorang penjual wedang tahu, Nugroho. Menurut dia, wedang tahu memiliki beberapa keunggulan.

Selain menghangatkan, wedang tahu juga dapat membantu menurunkan kolesterol.

"Cocok untuk menjaga kesehatan, banyak dari konsumen bilang seperti itu," tutur Nugroho saat ditemui Kompas.com di warungnya, Jumat (17/6/2022).

Baca juga: Mengenal Karawo, Sulaman Paling Rumit di Dunia Khas Gorontalo, Keindahannya Memukau

Sedangkan kuahnya, imbuh Nugroho, diperoleh dari rempah-rempah sepeti jahe, kayu manis, serai, dan daun pandan yang direbus. Tak heran jika wedang tahu berasa manis dan menghangatkan.

Lebih jelas Nugroho mengatakan, resep wedang tahu tersebut diperoleh secara turun temurun dari kakeknya. Nugroho merupakan generasi ketiga pengelola warung wedang tahu yang terletak di Jalan Gajahmada, Bangunharjo, Semarang Tengah.

"Resepnya turun temurun, kalau tidak ada hubungan darah, tidak bisa mendapatkan resep yang sama," tutur Nugroho.

Sementara itu, lahirnya wedang tahu di Kota Semarang ini sudah ada sejak tahun 1963. Dalam sejarahnya, wedang ini dibawa oleh seorang imigran dari Tionghoa ke Kota Semarang pada abad 19.

"Dulu warga sering menyebut ini wedang tahu Sebandaran. Karena pertama kali di kawasan Sebandaran sini," ungkap Nugroho.

Tidak memerlukan biaya mahal, satu mangkuk wedang tahu ini hanya dijual seharga Rp 10.000.

Tiap harinya, Nugroho dapat menjajakan wedang tahu hingga 100 mangkuk. Tergantung cuaca dan musim yang sedang terjadi di Kota Semarang.

"Tidak tentu, kadang satu hari bisa habis. Misal tidak habis ya dibagikan saja, karena tidak bisa tahan lama," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Regional
Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Regional
Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Regional
5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com