Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Bulan Menikah, Perempuan di Jambi Baru Tahu Suaminya Wanita, Aksi Pelaku Terungkap Usai Ibu Korban Curiga

Kompas.com - 16/06/2022, 16:01 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

 

Korban dikurung di kamar

Di Lahat, korban dikurung selama empat bulan dalam kamar di rumah pelaku.

Selama di Lahat, korban hanya berbicara pada pelaku dan tak sempat berbicara dengan orang-orang di sana.

"Saya dikurung di kamar. Alasannya saya sakit. Diguna-guna ibu, bahaya kalau keluar. Jadi, saya ketakutan," jelasnya.

Gara-gara anaknya dibawa ke Lahat oleh pelaku, membuat S ketakutan. Ia khawatir anaknya mendapat perlakuan buruk.

S lantas melaporkan kecurigaannya ke polisi, sehingga kasus ini terungkap dan sampai ke pengadilan.

Beberapa waktu sebelumnya, ketika ibu korban curiga, NA sempat diyakinkan oleh keluarga Er di Lahat bahwa Er adalah laki-laki dan berprofesi sebagai dokter.

Baca juga: Menolak Buka Baju Saat Mandi, Suami di Jambi Ternyata Seorang Wanita, Ketahuan Usai 10 Bulan Menikah

 

Awal mula kenal

NA awalnya mengenal Er lewat situs pencarian jodoh pada akhir Mei 2021.

Kala itu, Er mengaku sebagai AA, seorang dokter jebolan universitas tenama di New York, Amerika Serikat.

Korban mengaku tertarik berkenalan dengan Er karena foto profilnya berpakaian dokter.

Selama berkomunikasi dua pekan, hubungan mereka menjadi serius. Er bahkan menyatakan siap melamar NA.

Pada 23 Juni 2021, Er mendatangi rumah korban. Saat pertama kali bertatap muka, korban tidak curiga karena Er berpenampilan seperti laki-laki, begitu pula suaranya.

Lebih sepekan berada di Jambi, Er meminta izin untuk kembali ke Lahat. Ia beralasan ingin mengambil berkas identitas, sekaligus meminta izin menikah kepada orangtuanya.

Pernikahan yang rencananya digelar 9 Juli 2021, ditunda. Er mengaku ibunya meninggal dunia karena Covid-19, sehingga tantenya meminta pernikahan ditunda.

Baca juga: Sudah 10 Bulan Menikah, Wanita di Jambi Kaget Suaminya Seorang Perempuan: Kenalan Lewat Video Call

Pernikahan siri tanpa identitas

Beberapa waktu kemudian, Er kembali ke Jambi. Pelaku tidak membawa berkas dan syarat apa pun untuk pernikahan.

Ia mendesak korban untuk mau menikah siri, dengan alasan pembaruan kartu tanda penduduk (KTP) di dinas terkait belum selesai.

Korban kaget dengan permintaan itu. Dia sempat menolak dan minta agar dinikahi secara resmi. Namun, korban melunak setelah Er menjelaskan bahwa berkas KTP itu lama selesai lantaran pindah agama.

Permintaan dari Er untuk menikah siri juga didukung paman korban. Ia mendesak korban agar segera menikah.

Pernikahan siri akhirnya berlangsung tanpa identitas, hanya berdasarkan omongan dari empat orang anggota keluarga "fiktif" pengantin pria.

Ketika malam pertama, pelaku menutup mata korban menggunakan kain saat berhubungan badan, sehingga korban tak bisa melihat tubuh pelaku.

Menurut korban, dalam sehari-hari, pelaku selalu berpakaian lengkap saat keluar dari kamar mandi.

Baca juga: Menyamar Jadi Pria, Perempuan Ini Nikah Siri dengan Perempuan di Jambi, Mengaku Dokter Lulusan New York

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com