Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan ODGJ di Solo Buktikan Bisa Buka Usaha, Ganjar Pranowo: Dukung dan Dampingi Naik Kelas

Kompas.com - 15/06/2022, 18:36 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Puluhan mantan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kota Solo, Jawa Tengah, diajarkan mandiri membuka usaha.

Pantauan Kompas.com, bentuk kemandirian ini terlihat saat pameran Djuminten Dolan di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Kota Surakarta Rabu (15/6/2022) yang dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Mulai sudah kuliner, agrobisnis, mainan anak, hingga melukis dan dijual belikan.

Di sela-sela kujungannya ini, Ganjar Pranowo sempat berbincang dan mendorong makan salah satu stand mantan ODGJ tersebut.

Ganjar Pranowo memuji para mantan ODGJ ini mampu mengembalikan kondisi kesehatan, bahkan kondisi ekonomi mereka.

Baca juga: Elektabilitasnya Tinggi Berdasarkan Survei, Ganjar Pranowo: Saya Konsentrasi Tugas Sebagai Gubernur

"Tugas kami adalah membuat semangat untuk merekam sehingga mereka akan bisa mandiri, karya-karya seperti ini menurut saya perlu didukung, didorong dengan praktik-praktik baik," kata Ganjar, saat di RSJD Kota Surakarta, pada Rabu (15/6/2022).

Karena, lanjut Ganjar, kemandirian ini jika dibina secara terus-terusan bakal naik kelas dan pemerintah siap memfasilitasi untuk meng-upgrade karya para matan ODGJ ini.

"Jadi nanti bisa komunikasi dengan Mas Gibran, untuk bisa menyampaikan program-program di sini, kemudian disinergikan dengan program pemkot. Kemandirian kawan-kawan ini penting untuk kami dampingi, agar tidak merasa sendirian," kata Ganjar.

Tak hanya para OGDJ saja, Gubernur menegaskan peningkatan grade juga akan dilakukan bagi para tenaga ahli yang selama ini mendamping para ODGJ ini, terutama mereka yang intens melakukan pemulihan.

Di Jawa Tengah, lanjut Ganjar, ada sejumlah kurator yang selama ini mempung produk UMKM dari masyarakat.

 

Lewat jalur ini karya para ODGJ ini bisa semakin banyak dikenal masyarakat luas.

"Itu mungkin jangka panjang ya, nah jangka pendeknya bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misal, tadi kan banyak yang jualan makanan. Bisa kan misal rumah sakit ada acara mesen konsumsinya bisa to dari mereka. Tadi juga ada yang bisa melukis, bisa jadi hiasan rumah sakit. Tinggal dikasih narasi siapa yang membuat, sudah, percaya saja, apik itu," ujar Ganjar.

Dengan langkah kecil tersebut, imbuh Ganjar, sudah termasuk dalam arahan Presiden Joko Widodo agar membeli barang dalam negeri guna memulihkan ekonomi pasca pandemi.

Baca juga: Eks Ketua DPC Gerindra Blora Ajukan Banding, Ganjar Pranowo Tetap Digugat

"Ayo, tumbas barang e koncone dewe, tumbas gone tonggone dewe. (Ayo, beli barang teman sendiri, punya tetangganya sendiri)," ujar dia.

Selain itu, adanya program Djuminten Dolan ini sendiri, tambah Ganjar, membuktikan kalau rumah sakit terus berinovasi dari sisi pelayanan.

"Ada nilai tambah. yang rumah sakit selama ini hanya bicara mengobati sekarang masuk tahap bisa mendampingi pasiennya, bisa mendampingi binaannya dan kemudian menghasilkan sesuatu yang punya nilai jual," papar Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com