ACEH UTARA, KOMPAS.com – Penyakit kuku dan mulut (PMK) sudah menyebar ke semua kecamatan di Kabupaten Aceh Utara.
Padahal, sebulan lalu, penyakit yang menyerang ternak ini hanya tersebar di 11 dari 27 kecamatan.
Saat ini tercatat 4.692 sapi terindikasi positif PMK. Dari jumlah itu 754 dinyatakan sembuh, dan 27 mati serta 2 sapi dipotong paksa oleh pemiliknya.
Baca juga: 4 Terdakwa Kasus Korupsi Pengadaan Sapi Rp 3,4 Miliar di Aceh Divonis Bebas
Sekretaris Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kesehatan Hewan Kabupaten Aceh Utara drh Muzakir menyebutkan tiga kecamatan terparah yaitu Kecamatan Lhoksukon, Baktiya, dan Kecamatan Cot Girek.
“Di tiga kecamatan 8.000-9.000 sapi terkena PMK,” kata Muzakir saat dihubungi, Senin (13/6/2022).
Dia menyebutkan, pengadaan vaksin PMK berada di tangan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.
Tim dinas kabupaten dan kota hanya melaporkan kondisi penyebaran PMK setiap hari.
Baca juga: Jelang Idul Adha, Peternak di Lumajang Mengeluh Harga Sapi Anjlok
Hingga hari ini, vaksin PMK dari Kementerian Pertanian belum tiba di Kabupaten Aceh Utara.
“Kita mengobati yang telah terinfeksi,” sebutnya.
Namun, untuk pengobatan secara gratis, masih menunggu obat hasil pengadaan tahun ini di Aceh Utara.
“Obat yang dibeli dari uang daerah itu masih dalam proses. Belum tiba di Aceh Utara,” sebut Muzakir.
Baca juga: Jelang Idul Adha, Harga Sapi di Madura Anjlok Imbas PMK
Sebelumnya diberitakan, PMK terjadi di Kabupaten Aceh Tamiang, Kota Langsa, Aceh Timur, Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Pidie Jaya, dan Kabupaten Aceh Barat.
Penyakit ini mematikan sapi dan kerbau. Belum ada bantuan dari pemerintah pusat berupa vaksin PMK ke semua kabupaten dan kota di Aceh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.