Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepsek yang Aniaya Guru di Kupang Dicopot, Dana BOS Diaudit Inspektorat

Kompas.com - 12/06/2022, 21:54 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Khairina

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Alexander Nitti (58), Kepala Sekolah Dasar Negeri Oelbeba, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menganiaya seorang staf guru dicopot dari jabatannya.

Dia dinonaktifkan oleh pemerintah daerah setempat usai ditahan aparat Kepolisian Resor Kupang, Kamis (9/6/2022) lalu.

Kepala Kepolisian Resor Kupang Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) FX Irwan Arianto mengatakan, pihaknya telah menetapkan Aleksander dan seorang warga bernama Iwan Taebenu sebagai tersangka penganiaya guru Anselmus Nalle.

Baca juga: Kasus Kepala Sekolah Aniaya Guru di Kupang, Polisi Sebut Akan Ada Tersangka Baru

Usai ditetapkan dan ditahan sebagai tersangka, Aleksander pun dinonaktifkan dari jabatan kepala sekolah dan tugas sebagai guru.

"Kita sudah dapat pemberitahuan kalau kepala sekolah sudah dinonaktifkan oleh Bupati Kupang," ujar Irwan, kepada sejumlah wartawan, Minggu (12/6/2022).

Menurut Irwan, Aleksander dinonaktifkan untuk memperlancar proses hukum yang dihadapinya.

Selain itu, lanjut Irwan, pihak Inspektorat Kabupaten Kupang juga sudah mengaudit pengelolaan anggaran di sekolah tersebut, seperti dana bantuan operasional sekolah (BOS).

Baca juga: Kepala Sekolah yang Aniaya Guru di Kupang Ditahan, Dijerat Pasal Berlapis

Kapolres menjelaskan kalau proses kasus ini masih disidik Satreskrim Polres Kupang.

Terhadap kasus penganiayaan itu, kata Irwan, pihaknya telah memeriksa 16 orang guru sebagai saksi.

Dia pun memastikan akan ada lagi penambahan tersangka baru.

Kasus itu sedang ditangani penyidik Satuan Reserse dan Kriminalisasi Polres Kupang.

"Penyidik juga sudah mengantongi hasil visum dari rumah sakit guna melengkapi berkas perkara kasus ini," ujar dia.

Baca juga: Terungkap, Guru di Kupang Dianiaya Kepala Sekolah karena Beda Pendapat Saat Rapat

Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang memperlihatkan seorang guru pria di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dianiaya kepala sekolah dan warga, viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 2 menit 38 detik itu terlihat beberapa ibu rumah tangga memaki guru yang diketahui bernama Anselmus Nalle (44).

Anselmus yang mengenakan seragam PNS tampak ditarik oleh seorang warga berkaus merah

Guru itu ditarik ke jalan. Tampak pria yang ternyata kepala sekolah Aleksander Nitti (58) berulang kali memukul ke arah wajah dan tubuh Anselmus, hingga masuk ke dalam lapangan.

Anselmus yang dianiaya, meminta tolong kepada warga sekitar.

Kasusitu telah dilaporkan ke polisi.

Sebanyak 7 orang telah dilaporkan ke Markas Polres Kupang.

Tujuh orang yang dilaporkan itu yakni Aleksander Nitti (Kepala Sekolah SD Negeri Oelbeba), Goris Tanone, Daniel Laot, Roni Meko, Elionora Katerina Nitti, Ernawaty Manu dan Demsy.

Tiga nama yang terakhir merupakan ibu rumah tangga (IRT).

Polisi pun telah menetapkan dua orang sebagai tersangka yakni Aleksander Nitti dan Iwan Taebenu.

Keduanya telah ditahan di Markas Polres Kupang hingga 20 hari ke depan.

Polisi juga memastikan akan ada lagi tambahan tersangka baru. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com