Usai diunggah, video pria ditarik orangutan itu kemudian menjadi viral.
Beragam reaksi bermunculan. Tak sedikit warganet yang geram dengan aksi HA, tetapi ada juga yang menganggap video itu unik dan lucu.
Menurut Hariqo, orang-orang menyukai video itu karena mereka sudah bosan dengan konten yang formal, memiliki kode etik, maupun banyak aturan.
“Begitu ada konten yang di luar mainstream, ditambahi dengan adanya teriakan-terikan, bikin netizen suka,” ungkapnya.
Sementara itu, bagi warganet yang kontra, konten tersebut dianggap suatu bentuk eksploitasi terhadap binatang.
“Di samping itu, ini merupakan wujud kegeraman netizen terhadap konten-konten seperti itu,” tuturnya.
Baca juga: Demi Konten dan Like, Pria di Gresik Nikahi Domba, Anggota DPRD Ikut Terlibat
Agar kasus serupa tak terjadi, Direktur Eksekutif Komunikonten ini meminta agar para pembuat konten selalu berpikir beberapa kali saat memutuskan ide konten.
Ia juga menyarankan supaya pembuat konten berkonsultasi dengan orang-orang berpengalaman maupun ahli sebelum mengeksekusi ide konten itu.
“Sebelum diunggah pun, mereka harus menimbang-nimbang, ‘Layak enggak ya kalau gue sebar?’ Ketika enggak layak, jangan,” jelasnya.
Baca juga: Iseng Buat Konten Tendang Orangutan, Pengunjung Ini Panik Saat Kakinya Ditarik Tinaitu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.