Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Siswa SD di Pedalaman Ende, Berjalan Menembus Hutan Tanpa Alas Kaki ke Sekolah

Kompas.com - 10/06/2022, 16:20 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

ENDE, KOMPAS.com - Siswa-siswi Sekolah Dasar di Dusun Lioboto, Desa Detuwulu, Kecamatan Maurole, Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) harus berjuang untuk menimba ilmu.

Setiap hari mereka harus berjalan kaki sejauh tiga kilometer, melewati jalan menanjak dan bebatuan, tanpa alas kaki.

Tak hanya itu, siswa-siswi tersebut harus menembus hutan demi sampai ke sekolah.

"Kami sekolah di SDK Detuwulu. Untuk sampai ke sana kami harus lewat jalan rusak di tengah hutan. Sekitar satu jam dari kampung," ucap Anjelina Mbere, salah seorang siswi, Jumat (10/6/2022).

Baca juga: Tak Kuat Menanjak, Dump Truck Pengangkut Pasir di Ende Terperosok ke Jurang, 1 Tewas

Anjelina menuturkan, kondisi itu kadang membuat mereka terlambat tiba di sekolah.

Bahkan saat hujan beberapa siswa terpaksa tidak ke sekolah lantaran kondisi jalan licin dan berlumpur.

Ia berharap, pemerintah bisa membantu membangun jalan di dusun itu agar mereka nyaman saat ke sekolah.

"Kami mohon kiranya bapak bupati dan bapak presiden bisa bantu kami buat jalan yang baik," pintanya.

Baca juga: Mengaku Diundang oleh Jokowi, Bupati Ende: Presiden Bilang, Saya Tunggu Pak Bupati di Istana

Urbanus, warga Detuwulu mengatakan, selama ini akses jalan di desa itu menjadi kendala utama warga. Kondisi ini mereka alami selama belasan tahun.

Warga kata dia, selalu mengusulkan pembangunan jalan setiap kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan (musrembang).

Baca juga: Gempa M 4,4 Guncang Malaka NTT, Warga Rasakan Getaran 2 Kali

"Tetapi sampai sekarang belum ada realisasi. Padahal akses jalan ini sangat penting untuk warga. Kita berharap pemerintah bisa perhatikan," ucapnya.

Terpisah, Wakil Bupati Ende, Erikos Emanuel Rede mengakui bahwa kondisi ruas jalan Dusun Lioboto sangat parah.

Pihaknya berjanji akan memperhatikan ruas jalan tersebut.

"Ruas jalan di sana itu memang masih jelek. Tapi kan mekanisme penganggaran ada waktunya. Kita akan perhatikan ke depan," ujar Erikos saat dihubungi, Jumat.

Baca juga: Dihapus pada 2023, Ribuan Honorer di Sikka NTT Disarankan Ikut Tes PPPK

Infrastruktur dan keterbatasan ekonomi menjadi kendala yang dihadapi oleh para siswa di sekolah pedalaman Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sebelumnya di lokasi yang berbeda, video yang memperlihatkan sejumlah siswa SD Niosango, Kecamatan Wewaria, Ende yang meminta jembatan ke Presiden Joko Widodo, viral di media sosial.

Para siswa yang ada dalam video berdurasi 14 itu mengaku lelah ke sekolah lantaran setiap hari harus melewati sungai.

"Bapak Presiden Jokowi tolong bantu kami buat jembatan, kami capek lewat kali (sungai) untuk pergi ke sekolah," pinta mereka dalam video tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com