Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus PMK di Pulau Lombok Capai 21.435 Ekor, 102 Dipotong Paksa

Kompas.com - 09/06/2022, 13:26 WIB
Idham Khalid,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Kasus penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) terus melambung tinggi.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB mencatat, pada 8 Juni 2022 terdapat 21.435 ekor terserang PMK yang tersebar di kabupaten kota di pulau Lombok.

Adapun, data kabupaten/kota dari urutan tertinggi hingga terendah yakni, Kabupaten Lombok Timur dengan kasus 8.644 ekor, kemudian Lombok Tengah dengan 5.519 ekor, disusul dengan angka yang sama Lombok Barat, Lombok Utara dengan 1.379 ekor dan Kota Mataram sebanyak 374 ekor.

Baca juga: Pemilik Ternak di Purworejo Resah Jelang Idul Adha, Takut Harga Turun Imbas PMK

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan NTB Muslih mengakui, penyebaran PMK di Lombok sangat tinggi karena virus menyebar melalui udara.

"Ini kan virus ya penyebaran bisa lewat udara, dan kebanyakan ternak di Lombok itu kan kandang kelompok kolektif jadi kalau satu yang kena virus ini menguap ke udara bisa menjangkiti yang lain. Total data terakhir 8 Juni, 21.435 ekor," kata Muslih ditemui di kantornya, Kamis (9/6/2022).

Meski cepat menular, kata Muslih, angka kesembuhan PMK juga terbilang tinggi.

"Angka kesembuhannya juga cukup lumayan tinggi sekitar 9.511 sudah sembuh, kalau persentasenya hampir 50 persen," kata Muslih.

Sementara untuk kematian akibat PMK sebanyak 11 ekor dan 102 dipotong paksa. 

"Kalau untuk yang potong paksa ini karena kepanikan dari warga peternakan itu sendiri, jadi kan kalau kita sadar bahwa tingkat kesembuhan itu tinggi," kata Muslih.

Baca juga: Terdeteksi Gejala PMK, Hewan Ternak di Jateng Dapat Perlakuan Khusus

Ia mengimbau peternak agar segera melakukan isolasi jika menemui gejala PMK.

Sedangkan untuk kebutuhan hewan kurban, Muslih menuturkan telah berkoordinasi dengan pihak kabupaten di Pulau Sumbawa yang masih bebas dari PMK.

"Saya kira cukup karena di Pulau Sumbawa itu masih bebas PMK. Jadi kemarin rapat koordinasi kabupaten/kota di NTB, kita akan pakai kuota untuk mendatangkan sapi dari Sumbawa," ungkap Muslih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com