Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Para Mantan Pemburu Satwa: Insafnya "Raja" Penembak Burung

Kompas.com - 05/06/2022, 16:02 WIB
Rosyid A Azhar ,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

 

Selain itu juga dia mencari telur maleo di tempat yang sama. Burung endemik Sulawesi ini juga meletakkan telur-telurnya di dalam tanah karena terdapat panas bumi (geothermal).

Aktivitas perburuan satwa dilakukan Basri dari 1997 hingga 2017. Salah satu jeratnya pasti mendapatkan burung, termasuk ayam hutan dan maleo.

Ayam hutan yang didapat biasanya dijual. Sementara maleo yang terjerat akan dipotong untuk dikonsumsi. Menurutnya daging seekor maleo bisa untuk makan empat rumah tangga.

“Telur maleo biasa kami konsumsi. Kalau ada yang tanya biasanya ditukar dengan Rp 10.000,” kata Basri Lamasese mengenang masa lalunya.

Di masa lalu, dia setiap hari berangkat ke kebun untuk menyadap nira. Dari rumah ia hanya berbekal nasi putih.

Sesampainya di kebun, dia mendapatkan lauk dari burung buruan yang terjerat, juga telur maleo.

Aktivitas ini akhirnya disudahi setelah ini berinteraksi dengan staf Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone yang mendampingi penguatan kelompok tani aren Modaga no Suangge.

Bahkan semangat membiarkan satwa hidup dalam habitatnya semakin kuat setelah ia bermimpi bertemu Putri Deku, leluhur bangsa Bolango.

Dalam mimpinya, Putri Deku sangat marah kepada Basri yang telah mengganggu dan membuat takut burung peliharaannya.

Dari sinilah Basri Lamasese berubah sikapnya dari aktif memburu burung dan telur maleo, menjadi penggerak petani gula aren.

Pada 18 April 2018, dia bersama para petani lainnya membentuk kelompok Modaga No Suangge yang kemudian mendapat pendampingan Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone Resort Pantai Selatan.

Pada 18 Oktober 2018, Modaga No Suangge membangun bak penetasan telur maleo sederhana secara swadaya dan melakukan pencarian telur untuk dipindahkan.  

Memindahkan telur maleo merupakan upaya menjaganya dari predator alam, seperti biawak (Varanus) yang acap menggali tanah dan memangsa telur-telur maleo.

Juga beberapa jenis burung elang yang memangsa anakan maleo yang baru menetas.

Kisah para mantan pemburu satwa ini diceritakan pada webinar memperingati hari lingkungan hidup sedunia yang dilaksanakan oleh Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone Bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Gorontalo, The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) dan Perkumpulan Biodiversitas Gorontalo (Biota).

Ardin dan Basri bercerita bersama Indra Exploitasia Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetika Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta ST Agung Triono Hermawan Kepala SPTN Wilayah II Doloduo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com