Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

56 Satwa Liar yang Coba Diselundupkan dari Makassar ke Manado Berstatus Nyaris Punah dan Genting

Kompas.com - 03/06/2022, 22:04 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

 

GORONTALO, KOMPAS.com –  Rupanya para penyelundup satwa liar yang tertangkap Polres Boalemo sudah tahu jenis-jenis satwa yang mahal dan diminati konsumen di pasar gelap, bahkan termasuk satwa yang tidak boleh diperdagangkan secara internasional.

Dalam kasus tertangkapnya Wahyudi Fajar (31) dan Ibrahim (26) warga Kota Makassar Sulawesi selatan yang bertindak sebagai kurir, diketahui mereka membawa 56 ekor satwa, yang memiliki nilai tinggi.

Dalam identifikasi awal saat 2 orang kurir ini tertangkap aparat Satlantas Polres Boalemo disebutkan mereka membawa puluhan ekor satwa liar yang terdiri atas 1 ekor orangutan, 6 ekor kera kecil, 27 ekor kura-kura kecil, 2 ekor kura-kura besar dan 6 ekor kura-kura sedang, serta 3 ekor biawak, 6 kantong hewan yang tidak diketahui yang diperkirakan berbisa.

Baca juga: Tak Mau Dihentikan Mobilnya, Penyelundup Satwa Liar Terobos Hadangan Polisi

Hanom Bashari seorang biodiversity specialist yang mengamati foto-foto satwa sitaan yang dititipkan di kandang Seksi Wilayah II Gorontalo Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara setidaknya mengidentifikasi sejumlah spesies penting.

“Ada orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus) yang endemik pulau kalimantan yang masuk ketegori kritis (critically endangered) di daftar merah The International Union for Conservation of Nature (IUCN),”kata Hanom Bashari, Jumat (3/6/2022).

Selain orangutan Kalimantan Hanom Bashari juga menyebut ada owa jenggot putih (Hylobates albibarbis) yang endemik kalimatan dengan sebaran di Kalimantan bagian barat dan timur masuk kategori genting (Endangered), kura-kura matahari atau kura-kura duri (Heosemys spinosa) dengan status genting habitatnya di Sumatera, Kalimantan, semenanjung Malaysia.

“Ada baning coklat (Manouria emys) yang habitatnya tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan sebagian asia tenggara berstatus kritis, juga ada biawak serunai (Varanus rudicollis) yang hingga kini masih minim data dengan sebaran Sumatera, Malaysia (Kalimantan dan semenanjung Malaysia), Myanmar, dan Thailand,” tutur Hanom Bashari.

Baca juga: 56 Satwa Liar Dimasukkan Penyelundup Dalam Keranjang yang Ditumpuk di Mobil, Banyak yang Stres

Hanom Bashari yang memiliki pengalaman lapangan di banyak kawasan konservasi ini juga menyebut ada biawak banggai (Varanus melinus), biawak ini memiliki sebaran di Taliabu dan Mangoli, biawak banggai adalah endemik Kepulauan Sula yang berstatus genting.

“Semua satwa tersebut memiliki kecenderungan populasi yang terus menurun, kecuali biawak serunai yang kurang data,” kata Hanom Bashari yang merujuk pada daftar merah IUCN.

Hanom Bashari menjelaskan status perdagangan internasional, Convention on International Trades on Endangered Species of Wild Flora and Fauna  (CITES) untuk orangutan dan owa jenggot putih masuk Appendix I, kura-kura matahari, biawak serunai, biawak banggai masuk Appedix II, baning coklat nonkategori.

CITES merupakan perjanjian internasional antarnegara berdasarkan resolusi sidang anggota World Conservation Union. Perjanjian global ini fokus pada perlindungan spesies tumbuhan dan satwa liar yang menyebabkan tumbuhan dan satwa tersebut terancam punah.

Appendix I memuat daftar spesies tumbuhan dan satwa liar yang dilarang diperdagangkan secara internasional. Appendix 2 merupakan daftar spesies yang tidak terancam kepunahan, namun terancam punah jika diperdagangkan tanpa ada pengaturan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Kios Terbakar di Kampar, Karyawan Penjual Bakso Tewas

6 Kios Terbakar di Kampar, Karyawan Penjual Bakso Tewas

Regional
Proyek Jalur Pansela Akan Dilanjutkan, Bupati Banyuwangi Paparkan 3 Paket Rencana Pembangunan

Proyek Jalur Pansela Akan Dilanjutkan, Bupati Banyuwangi Paparkan 3 Paket Rencana Pembangunan

Regional
Hampir 2 Tahun Pembunuhan Iwan Boedi Tak Terungkap, Keluarga Korban Takut Kasusnya Hilang

Hampir 2 Tahun Pembunuhan Iwan Boedi Tak Terungkap, Keluarga Korban Takut Kasusnya Hilang

Regional
Pj Bupati Tangerang Terima Sertifikat Indikasi Geografis Rambutan Parakan

Pj Bupati Tangerang Terima Sertifikat Indikasi Geografis Rambutan Parakan

Regional
Soal Lumbung Pangan Nasional, Bupati Lamongan: Tak Hanya Kualitas Tanaman, Regenerasi Petani juga Penting

Soal Lumbung Pangan Nasional, Bupati Lamongan: Tak Hanya Kualitas Tanaman, Regenerasi Petani juga Penting

Regional
Potongan Tulang Manusia Kembali Ditemukan di Parit Pontianak

Potongan Tulang Manusia Kembali Ditemukan di Parit Pontianak

Regional
2 Bakal Calon Independen Wali Kota Lhokseumawe Tak Memenuhi Syarat

2 Bakal Calon Independen Wali Kota Lhokseumawe Tak Memenuhi Syarat

Regional
Perjuangan Buruh Panggul Semarang, Rela Jual Motor dan Menabung Puluhan Tahun demi Naik Haji

Perjuangan Buruh Panggul Semarang, Rela Jual Motor dan Menabung Puluhan Tahun demi Naik Haji

Regional
Gerakan Sekolah Sehat Diluncurkan, Bupati Blora: Semoga Bisa Bermanfaat

Gerakan Sekolah Sehat Diluncurkan, Bupati Blora: Semoga Bisa Bermanfaat

Regional
Gara-gara Tato, Pria di Banyumas Tewas Ditusuk Temannya

Gara-gara Tato, Pria di Banyumas Tewas Ditusuk Temannya

Regional
Kapolres Sikka Klarifikasi soal Video Viral Anggota Polisi Merokok dan Minum Miras dengan 4 Wanita

Kapolres Sikka Klarifikasi soal Video Viral Anggota Polisi Merokok dan Minum Miras dengan 4 Wanita

Regional
Tiap Hari Dicabuli Ayah Kandung, Siswi SD Mataram Melukai Tangannya Sebelum Lapor Polisi

Tiap Hari Dicabuli Ayah Kandung, Siswi SD Mataram Melukai Tangannya Sebelum Lapor Polisi

Regional
Pungli Penerbitan Surat Tanah, Lurah di Singkawang Ditangkap Polisi

Pungli Penerbitan Surat Tanah, Lurah di Singkawang Ditangkap Polisi

Regional
Sudah Daftar Parkir Berlangganan, Ketua Komisi I DPRD Batam Tetap Ditagih Tarif Parkir

Sudah Daftar Parkir Berlangganan, Ketua Komisi I DPRD Batam Tetap Ditagih Tarif Parkir

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 500 Meter

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 500 Meter

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com