Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Legenda Batu Bagga, Kisah Anak Durhaka dan Perahunya yang Dikutuk Menjadi Batu

Kompas.com - 31/05/2022, 23:15 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Di Sulawesi Tengah, tepatnya di Kabupaten Tolitoli ada sebuah batu yang melegenda di antara masyarakat.

Konon batu tersebut merupakan jelmaan sebuah perahu bagga yang dalam bahasa setempat berarti perahu layar, sehingga kerap disebut Batu Bagga.

Baca juga: Asal-usul Danau Laut Tador, Berisi Air Mata Anak yang Disia-siakan Orang Tuanya

Legenda Batu Bagga yang diceritakan turun- temurun ini kemudian menjadi salah satu cerita rakyat Sulawesi Tengah.

Baca juga: Asal-usul Danau Singkarak dan Sungai Ombiln

Berikut adalah cerita singkat dari legenda Batu Bagga, seperti dikutip dari laman Kemendikbud.

Baca juga: Asal-usul Danau Maninjau, Kisah Tempat Penghakiman Siti Rasani dan Giran oleh Bujang Sembilan

Legenda Batu Bagga

Alkisah di sebuah kampung di pesisir Sulawesi Tengah hidup seorang duda bernama Intobu dan putranya bernama Impalak.

Hidup mereka miskin dan hanya bergantung dari hasil tangkapan mereka saat mencari ikan di laut.

Impalak yang bosan hidup miskin meminta izin pada ayahnya untuk merantau. Ia berharap bisa merubah nasib keluarganya agar bisa hidup dengan lebih baik.

Intobu mengizinkan sang anak pergi, dan memberikan nasehat serta pesan agar sang anak jangan melupakan ayahnya.

Tahun berganti, namun Intobu tak pernah lagi mendengar kabar dari anaknya Impalak. Hatinya gundah memikirkan bagaimana nasib anak semata wayangnya yang pergi begitu lama.

Pada suatu hari, Intobu berniat mencari ikan di sekitar pelabuhan dengan menggunakan sampan kecilnya.

Saat mencari ikan ia melihat perahu bagga yang akan berlabuh. Ternyata perahu bagga yang besar dan bagus itu milik anaknya.

Impalak yang sudah kaya raya terlihat tengah menaiki perahu bagga itu bersama istrinya.

Sang ayah yang senang bisa melihat anaknya berseru memanggil-manggil nama Impalak dari sampannya yang kecil.

Namun Impalak tak menghiraukan karena malu melihat kondisi ayahnya yang miskin.

Tiba-tiba ombak besar menggulung sampan sang ayah hingga terbalik. Semakin sakit hati Intobu melihat sikap anaknya yang kini melupakan dirinya.

Intobu kemudian berdoa kepada tuhan untuk menghukum anaknya yang durhaka dan mengutuknya menjadi batu.

Seketika ombak yang sangat besar datang dan menggulung perahu bagga hingga terdampar di daratan.
Impalak dan perahunya kemudian berubah menjadi batu, yang kini disebut sebagai Batu Bagga.

Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com