Gua yang pernah menjadi barak militer ini memiliki empat pintu masuk dan dua lubang penjagaan. Di sini juga, ada bungker yang berjumlah 18 yang masih terlihat asli.
Tebing Kerato merupakan obyek wisata yang populer di kalangan anak muda, terutama penggiat media sosial.
Dari atas tebing yang memiliki ketinggian 1.200 mdpl, wisatawan dapat melihat pemandangan hijau Taman Hutan Raya Ir H Djuanda.
Waktu terbaik mengunjungi kawasan ini adalah saat matahari terbit maupun terbenam, karena pemandangannya eksotis terkena cahaya matahari.
Curug Omas memiliki ketinggian sekitar 30 meter dengan kedalaman air sekitar 10 meter. Curug ini juga dikenal sebagai Curug Maribaya karena lokasinya berada di kawasan wisata Maribaya, Lembang, Bandung.
Curug Omas merupakan titik bertemunya dua aliran sungai, yaitu Sungai Cikawari dan Sungai Cigulung yang kemudian menyatu dalam aliran Sungai Cikapundung Hulu.
Kawasan ini sesuai untuk membuat hati dan pikiran rileks karena pemandangan air terjun yang masih jernih dan area sekitarnya masih asri.
Baca juga: Tebing Keraton di Bandung, Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute
Curug Dago berada di ketinggian 800 mdpl dengan tinggi air terjun 12 meter. Curug ini terbentuk dari aliran lava letusan Gunung Tangkuban Perahu.
Tidak jauh dari lokasi curug, ada kaldera yang merupakan peninggalan dari letusan Gunung Sunda.
Curug Dago juga mempunyai dua prasasti, yaitu Prasasti Chulalongkom dan Prasasti Prajadhipok yang merupakan peninggalan Raja Siam.
Untuk wisatawan yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir H Djuanda akan diminta membayar tiket masuk sebesar Rp 15.000 (wisatawan nusantara) dan Rp 55.000 (wisatawan mancanegara).
Wisatawan yang membawa kendaraan diminta membayar tarif parkir, yaitu:
Jam Buka Taman Hutan Raya Ir H Djuanda
Taman Hutan Raya Ir H Djuanda mulai dibuka pada pukul 07.30 sampai 17.00 WIB.
Sumber:
tahuraindonesia.com
www.traveloka.com