KOMPAS.com - Benda menyerupai bom ditemukan di galian tanah di RT 11, Kelurahan Juata Kerikil, Tarakan, Kalimantan Utara pada Selasa (23/5/2022) sore.
Benda tersebut kemudian dievakuasi oleh personel Detasemen Gegana Satbrimobda Polda Kaltara.
Pejabat Sementara (Ps) Panit Jibom Detasemen Gegana Satbrimobda Polda Kaltara, Bripka Budiono mengatakan benda tersebut mortir yang dilontarkan lewat pesawat.
“Sebenarnya ada ekornya untuk penyeimbang, tapi ekornya sudah putus sudah tidak ada,” ujar dia.
Baca juga: Jaring Ikan, Nelayan Cirebon Temukan Mortir Sisa Perang di Laut Indramayu
Ia mengatakan berat mortir tersebut mencapai 500 kg dengan panjang sekitar 1 meter lebih. Jika meledak, dampak yang bisa dirasakan sejak 5 kilometer.
“Radiusnya bisa sampai 5 kilometer kalau area terbuka begini. Untuk bom militer, tidak ada masa kedaluwarsa. Biar bentuknya sudah jelek, tetapi masih aktif,” urai Bripka Budiono, Selasa (24/5/2022).
Menurutnya mortir tersebut diduga peninggalan dari Perang Dunia II. Pada masa lalu, Tarakan adalah lokasi pendaratan pertama Jepang saat datang di Indonesia.
“Diperkirakan itu sisa Perang Dunia Kedua. Kalau di Tarakan, rata-rata memang semuanya ada potensi,” ujarnya.
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Warga jika Menemukan Mortir? Ini Penjelasan Polisi
Ia mengatakan mortir sisa peninggalan Perang Dunia banyak ditemukan di wilayah pantai dekat Banda Udara Juwata, Tarakan.
“Itu kebanyakan di daerah sana basis pertahanannya di daerah gunung,” urainya.
Sebelumnya, petugas juga telah mengevakuasi tiga mortir yang ditemukan di Kelurahan Sebengkok sejak tahun 2021.
Ia mengimbau masyarakat Tarakan apabila menemukan bom diperkirakan sisa Perang Dunia II, agar segera melaporkan ke pihak terkait.
“Jangan diutak-atik. Sekarang Brimob ada aplikasi bernama Brikarespat di Playstore ada. Itu bisa laporan langsung ke kami sehingga tidak perlu lagi lewat polsek dan polres,” jelasnya.
Baca juga: Kakinya Tak Sengaja Injak Mortir Saat Cari Besi, Rahmat: Bersyukur Enggak Meledak
Terkait mortir yang ditemukan, ia memperkirakn masih aktif. Namun pihaknya masih belum menentukan apakah titik ditemukan mortir adalah bekas lontaran atau tidak.
“Khawatirnya kalau sudah dilontarkan, pasti susunannya di dalam ada perubahan. Nah itu yang kita takutkan. Kalau diutak-atik, orang yang tidak tahu tidak paham, terpicu, bisa membahayakan masyarakat,” terangnya.
Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Mortir Seberat 500 Kg di Area Galian Juata Kerikil Dievakuasi, Diduga Peninggalan Perang Dunia II
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.