Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Perairan Ambalat dan Berniat Mengebom Ikan, 3 Warga Malaysia Diamankan

Kompas.com - 20/05/2022, 14:57 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Prajurit TNI AL bersama Satuan Pengawas Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Nunukan, Kalimantan Utara, mengamankan tiga Warga Negara (WN) Malaysia, Rabu (18/5/2022).

Danlanal Nunukan Letkol Laut (P) Arief Kurniawan Hartanto mengatakan, ada tiga WN Malaysia yang diduga hendak mengambil ikan di perairan Ambalat dengan cara pengeboman.

Mereka adalah Nahkoda Perahu bernama Junaidi bin Lauhari (70), serta dua ABK bernama Pelsan Bin Junaidi (21) dan Masaldi Bin Jirin (33).

"Indikasinya mereka bukan hanya melakukan pelanggaran batas wilayah, namun juga melakukan kejahatan dengan ditemukannya detonator di kapal mereka," ujarnya, Jumat (20/5/2022).

Baca juga: Polisi Gagalkan Pengiriman 70 PMI Ilegal ke Malaysia di Riau, 2 Orang Ditangkap

Penangkapan ikan di wilayah perairan Ambang Batas Laut (Ambalat), menjadi salah satu laporan nelayan Pulau Sebatik. Selain itu juga menjadi fokus perhatian TNI AL bersama PSDKP.

Dia menyebut para nelayan tersebut mencari ikan dengan menanam bom di dalam laut. 

"Sistemnya mereka akan menanam bom di kedalaman laut. Setelah ada ledakan dari bom yang dipasangnya, mereka akan mengambil ikan dengan menyelam. Itu dilakukan beberapa kali nantinya," lanjut Arief.

Mencoba kabur

Perahu kayu bermesin 40 PK tersebut sebelum ditangkap sempat berusaha melarikan diri ketika melihat sejumlah petugas di atas RIB. Kejar mengejar terjadi sekitar 15 menit, sampai akhirnya nelayan Malaysia terkunci di koordinat 04°03.747 N - 118°13.938 E. 

"Mereka berada di perairan Indonesia dan berniat mencuri ikan kita dengan bom ikan. Ini butuh perhatian serius. Semoga kejadian ini menjadi efek deterent dan mencegah terjadinya tindak pelanggaran di batas laut kita," tegasnya. 

Adapun sejumlah barang bukti yang diamankan, masing masing, 1 unit perahu jongkong, 1 unit kompresor, 1 unit mesin ketinting, selang kompresor sepanjang 150 meter, 3 buah detonator, 2 buah kaca mata selam, dan 3 pasang fin boot sepatu katak.

Arief melanjutkan, temuan peralatan menyelam dan detonator, memperkuat indikasi kejahatan yang akan dilakukan.

"Karena normalnya nelayan menangkap ikan, tentu peralatannya adalah pancing atau jaring. Bukan peralatan menyelam dan detonator. Meskipun bom itu sifatnya low explosive, tapi itu merusak terumbu karang," imbuhnya.

Saat ini, ketiganya masih dalam penyidikan petugas PSDKP Sebatik.

"’Perlu dilakukan pemeriksaan secara intensif terhadap para WNA tersebut guna mengantisipasi kegiatan spionase Intelijen Asing," tutup Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com