BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Akibat hujan yang terus melanda sejak Selasa (17/5/2022) mengakibatkan sungai Belayan, di Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, meluap.
Luapan sungai membuat 17 desa terendam banjir hingga saat ini.
Ribuan jiwa pun ikut terdampak banjir lantaran aktivitas terhambat. Bahkan pemerintah setempat terpaksa melakukan pemadaman listrik.
Baca juga: Sungai Meluap, Puluhan Rumah dan Hasil Panen Padi Warga Blitar Terendam Banjir
Kondisi malam hari pun menjadi gelap gulita ditambah banjir yang terus meninggi. Ketinggian banjir saat ini sekitar 70 sentimeter hingga 1,5 meter.
"Banjir ini karena hujan melanda tiga hari tiga malam sejak Selasa (17/5/2022) lalu. Ada 17 desa yang terdampak dari 18 desa yang ada. Satu desa yang tidak terdampak ini karena lokasinya di dataran tinggi," ujar Kapolsek Tabang Iptu Joko Sulaksono, Jumat (20/5/2022).
Joko mengatakan masyarakat membutuhkan bantuan sembako lantaran akses utama terendam banjir, sehingga stok kebutuhan pangan terus berkurang.
Hingga saat ini, Joko mengaku belum ada bantuan dari pemerintah yang masuk.
"Pasokan sembako dari Pemkab belum ada. Diperlukan bantuan karena kemungkinan banjir ini banyak kebutuhan sembako yang diperlukan masyarakat. Selain itu juga mengantisipasi penyakit yang timbul akibat banjir," jelasnya.
Baca juga: Banjir dan Longsor di Bukit Menoreh, Diduga Karena Saluran Air Tertutup Tanah
Kondisi saat ini air perlahan surut dari sebelumnya, yakni turun sekitar 20 sentimeter.
Joko berharap hujan tidak terus melanda agar air semakin surut dan masyarakat bisa beraktivitas normal.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.