Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

48 Hewan Ternak dari 13 Daerah di Jateng Positif PMK, Mana Saja?

Kompas.com - 17/05/2022, 18:38 WIB
Riska Farasonalia,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 320 ekor hewan ternak yang tersebar di 13 daerah di Jawa Tengah terdeteksi suspek penyakit mulut dan kuku (PMK).

Setelah dilakukan uji sampel laboratorium di Balai Besar Veteriner, Wates, Yogyakarta, dari jumlah tersebut ditemukan 48 ekor hewan ternak terkonfirmasi positif PMK.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Jawa Tengah mencatat, daerah yang terdeteksi PMK paling banyak yakni Boyolali sebanyak 10 ekor.

Kemudian, daerah lainnya yakni Banjarnegara 8 ekor, Kabupaten Semarang 5 ekor, Purbalingga 5 ekor, Rembang 4 ekor, Klaten 4 ekor, Wobosobo 3 ekor, Banyumas 3 ekor, Pemalang 3 ekor, Kota Semarang 3 ekor.

Baca juga: Warga Sebut dalam Sepekan Sudah 3 Kali Kecelakaan di Jalan Solo-Semarang

Sedangkan daerah ditemukan hewan ternak dengan suspek PMK yakni Batang, Cilacap dan Pekalongan. Data tersebut tercatat hingga 16 Mei 2022.

Kepala Disnakkeswan Jawa Tengah, Agus Wariyanto mengatakan, hewan ternak yang dinyatakan positif PMK telah dikarantina dan diberikan obat-obatan.

"Sudah dipisahkan kandangnya, diberi obat-obatan dan vitamin termasuk pembersihan kandang. Jadi, sekarang sudah membaik," kata Agus, saat dikonfirmasi, pada Selasa (17/5/2022).

Agus meminta kepada masyarakat untuk tidak panik karena virus PMK tidak menular ke manusia.

"PMK tidak menular ke manusia sehingga bisa disembuhkan. Jadi, masyarakat tidak perlu kawatir," ujar dia.

Ia menyebut, tingkat kematian hewan ternak yang terpapar PMK terbilang rendah yakni sekitar 5-10 persen.

"Sejauh ini di Jateng tidak ada kematian hewan ternak karena PMK. Hanya saja mengurangi konsumsi karena ternak tidak bisa makan," ucap dia.

 

Ia menuturkan, daging dari hewan ternak yang terpapar PMK masih aman untuk dikonsumsi.

"Daging potongnya masih bisa dimakan. Yang tidak bisa itu kan di bagian mulut, jeroan dan kakinya," ujar dia.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, daerah-daerah yang terdeteksi PMK diberikan bantuan pendampingan kepada peternak hingga obat-obatan.

“Semua sekarang kami minta untuk siaga tapi enggak perlu panik, karena ya alhamdulillah masih terkendali tapi kita tidak boleh lengah,” kata Ganjar, saat meninjau kelompok Ternak Muda Mandiri di Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Selasa (17/5/2022).

Baca juga: Toleransi di Thekelan Semarang, Seluruh Warga Ucapkan Selamat Waisak

Ia memastikan, hewan ternak yang positif terkonfirmasi PMK di Jawa Tengah telah menjalani pengobatan.

“Beberapa dokter sudah menyampaikan bahwa itu bisa diobati dan ini ada beberapa vitamin, antibiotik yang nanti disuntikkan ke mereka terus kemudian ada juga yang spray untuk luka biasanya di kukunya,” kata Ganjar.

Menurut Ganjar, para peternak saat ini sudah paham penanganan saat hewannya sakit.

“Tugas kami mendampingi itu surveilansnya jalan dan kami yang bekerjasama untuk ambil kebijakan dengan pusat riset termasuk kemungkinan vaksinasi. Kalau nanti ada kami siapkan,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Regional
Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Regional
BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

Regional
Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com