BANJARMASIN, KOMPAS.com - Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina geram setelah menerima laporan terkait macetnya distribusi air bersih di sejumlah wilayah.
Ibnu Sina mengatakan sudah menghubungi direksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, untuk mencari tahu penyebab macetnya air ke rumah warga.
Direksi PDAM Bandarmasih beralasan, macetnya air di sejumlah wilayah disebabkan oleh tidak adanya biaya untuk peremajaan pipa induk yang sering mengalami kerusakan.
Namun, alasan itu tidak diterima oleh Ibnu Sina. Menurutnya, PDAM Bandarmasih merupakan perusahaan yang sehat dan selalu untung setiap tahunnya.
Ibnu Sina pun mempersilakan Direksi PDAM Bandarmasih untuk mengundurkan diri jika tak mampu mengurusi kebutuhan air bersih untuk masyarakat.
"Jika direksi PDAM tidak mampu untuk mencari pembiayaan lebih baik mundur saja dari direksi. Makanya saya geregetan juga kenapa tidak bisa untuk meremajakan pipa-pipa PDAM," ujar Ibnu Sina dalam keterangan yang diterima, Selasa (17/5/2022).
Baca juga: Aliran Sungai Serayu Berubah Jadi Lumpur, PDAM Hentikan Produksi
Jika Direksi PDAM Bandarmasih beralasan tidak ada biaya untuk peremajaan pipa induk, Ibnu mengatakan bahwa banyak alternatif untuk memperoleh biaya.
Salah satunya dengan bekerja sama dengan Bank Kalsel maupun dengan mencari investor.
"Skemanya itu bukan PDAM tidak punya duit, PDAM kita ini sehat, yang mau memberikan utang banyak, yang berinvestasi banyak. Banyak yang mau bangun, tinggal PDAM Bandarmasih saja,” ungkapnya.
Baca juga: Komplotan Pencuri di Medan Menyamar Jadi Petugas PDAM, 1 Tewas Ditembak
Sebelumnya, Humas PDAM Bandarmasih Banjarmasin Noor Wahid mengatakan, sejumlah pipa induk sudah berusia tua dan sering mengalami kerusakan.
Walaupun tekanan air bisa dinaikkan untuk meningkatkan debit, tapi akan merusak atau membuat pipa induk pecah.
"Kenapa tidak diganti? Karena kita tidak punya duit. Kerena selama enam tahun ini kita tidak mendapatkan penyertaan modal dari Pemko Banjarmasin," pungkas Wahid.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.