KOMPAS.com- Sebanyak 13 ekor sapi dipastikan terjangkit penyakit mulut dan kuku di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Dari jumlah itu, empat di antaranya sudah sembuh.
"Keempat ekor sapi yang sudah kembali pulih merupakan kasus pertama yang dideteksi di Kecamatan Kaliori," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang Agus Iwan Haswanto, Senin (16/5/2022), seperti dilansir ANTARA.
Baca juga: 88 Ekor Sapi Terinfeksi PMK, Pasar Hewan di Aceh Utara Ditutup
Agus mengatakan, 13 sapi yang terinfeksi penyakit itu berasal dari Kecamatan Kaliori, Sarang, dan Kragan.
Petugas telah diterjunkan ke peternak untuk membantu pemulihan kesehatan hewan ternak yang terjangkit PMK tersebut.
"Semua biaya penyembuhannya ditanggung pemerintah, sedangkan saat ini kami sedang mengajukan tambahan obat-obatan ke Pemprov Jateng karena persediaan semakin menipis," ujarnya.
Dia berharap dukungan peternak untuk tidak melakukan aktivitas jual beli untuk sementara waktu, terutama membeli ternak dari daerah wabah PMK.
Baca juga: 4 Ekor Sapi di Rembang Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku
Kasus pertama yang diketahui, peternak asal Kecamatan Kaliori membeli dua ekor sapi dari Jawa Timur.
Selang beberapa hari ternyata sakit dengan gejala klinis, seperti terjangkit PMK, kemudian menular ke dua ekor sapi yang ada di kandang.
"Pengawasan paling efektif memang pada lalu lintas ternaknya, karena sepanjang tidak ada hewan ternak dari luar daerah, terutama dari daerah wabah dimungkinkan aman dari penularan PMK," ujarnya.
Kondisi seperti sekarang, katanya, dimungkinkan ada pihak yang tetap nekat membeli hewan ternak yang dijual murah, sedangkan pengawasannya tidak mudah karena keterbatasan personel.
Untuk saat ini, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang masih menunggu standar operasional prosedur yang jelas dari pemerintah pusat terkait hal itu, sehingga nantinya terjadi sinergi antardaerah agar tidak semakin menyebar ke daerah lain.
Baca juga: Melihat Perayaan Jelang Waisak di Vihara Ratanavana Arama, Lasem Rembang
Telah dilakukan pula antisipasi dengan mengundang para peternak untuk diberikan sosialisasi terkait penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan ternak, mulai dari sapi, kerbau, domba, kambing hingga babi.
Petugas di lapangan juga melakukan tugas sosialisasi kepada para peternak maupun pedagang hewan ternak terkait gejala klinis yang terjadi pada ternak yang terjangkit PMK, kemudian cara penularannya dan penanganannya agar tidak sampai menular ke ternak lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.