Saksi lain, Samsidar mengaku ikut melihat DR memikuli jasad Ramlan dari rumahnya ke pemakaman sekitar pukul 07.30 waktu setempat.
“Sekitar pukul 07.30 pagi, warga melihat terduga pelaku memikul korban. Kami terkejut, kepala korban dibawa dalam kondisi terputus, dan kami meminta F untuk segera berhenti dan meletakkan jasad ayahnya itu,” ungkap dia.
Kata Samsidar, pelaku ingin membawa kasad korban ke pemakaman dan hendak menguburnya sendiri.
Merasa tindakan pelaku aneh, kata Samsidar, tidak ada yang berani menghentikannya sehingga pelaku berjalan lebih dari 100 meter menuju pemakaman.
Baca juga: Tak Dapat Restu dan Malah Berakhir Adu Mulut, Pemuda Ini Bunuh Ayah Kekasih
Jarak rumah pelaku ke pemakaman Dusun Sajingan Kecil sekira 300 meter.
Untuk menuju pemakaman melewati jalan papan dan jalan beton dengan lebar kurang lebih 1 meter.
“Kami berteriak ke pelaku turunkan jasad ayahmu itu, namun kami tidak berani menghentikannya langsung sebab khawatir pelaku melukai kami,” katanya.
Samsidar mengatakan diduga FR membunuh ayahnya dengan parang panjang yang ditemukan di dapur rumah korban.
“Usai membunuh korban, tersangka kemudian membawa dengan cara memikul jasad korban menuju ke pemakaman, warga melihatnya,” jelas Samsidar.
Baca juga: Mengamuk, Seorang Pemuda di Samosir Bunuh Ayah dan Aniaya Ibunya, Polisi: Pelaku Sempat Dipasung
Samsidar mengatakan tak ada warga yang melihat DR membunuh ayahnya, namun dapur rumah dipenuhi dengan darah.
“Polisi tiba di lokasi kejadian dan mengamankan sebilah parang panjang itu sebagai bukti, tersangka juga diamankan ke Polres Sambas untuk siperiksa,” ujarnya.
Setelah FR diamankan petugas dari Polres Sambas, jenazah Ramlam dimakamkan oleh keluarga pada Jumat sore.