Kejadian tersebut terekam dalam video. Video itu lantas viral di media sosial.
Pria yang kerap disapa Zul ini menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat ia hendak mengunjungi Dusun Pemoles, Senin (9/5/2022).
Zul menerangkan, dirinya terjatuh karena licinnya tanah yang dipijaknya saat melompat.
"Biasa kan jalannya licin, jadi biasa aja," ungkapnya, Kamis.
Baca selengkapnya: Viral Video Gubernur NTB Jatuh Terguling Saat Melompat di Sungai
Tembok Keraton Kartasura di Kecamatan Kartasura, Jawa Tengah, dirobohkan. Kejadian ini sempat menjadi perbincangan.
Terkait peristiwa itu, pemilik lahan, Buharudin, bersikukuh tidak melakukan pelanggaran terhadap kerusakan tembok.
Tim Kuasa Hukum Baharudin, Bambang Ary Wibowo, menerangkan, saat kliennya membersihkan area itu, kliennya idak mengetahui bahwa tembok tersebut berstatus obyek diduga cagar budaya (ODCB).
"Klien kami dan masyarakat tidak mengetahui, dikarenakan tidak adanya papan pengumuman yang menjelaskan sebagai benda atau bangunan cagar budaya. Tidak pernah ada sosialisasi terkait cagar budaya sama sekali dari pemerintah kabupaten. Selain itu lebar tembok masuk ke dalam batas tanah yang klien kami beli berdasarkan patok yang ada," jelasnya, Kamis.
Bambang juga menyampaikan, Baharudin membeli tanah tersebut secara sah.
Baca selengkapnya: Kronologi Perusakan Benteng Keraton Kartasura Versi Pemilik Lahan: Mengaku Tak Bersalah, Proses Roboh Mudah
Penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan kini tengah merebak di sejumlah daerah. Kasus PMK mulai dilaporkan pada Mei 2022 di Jawa Timur dan Aceh.
Terkait dengan PMK, Pemerintah Kabupaten Pacitan dalam website-nya mengungkapkan bahwa PMK merupakan penyakit hewan yang bersifat akut.
Penyakit ini menyerang hewan berkuku genap, termasuk sapi, kerbau, kambing, dan domba yang biasanya diternakkan oleh masyarakat.
Jika terserang PMK, hewan akan mengalami gejala seperti demam tinggi, hipersalivasi, lepuh pada lidah dan mulut, pincang, dan diakhiri dengan lepasnya kuku yang menyebabkan hewan susah berdiri.
Dikutip dari laman Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur, Pakar Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya, Prof. Mustofa Helmi, memaparkan bahwa meskipun tingkat penularan PKM ke sesama hewan mencapai 100 persen, tetapi untuk tingkat penularan pada manusia sangatlah rendah.
Baca selengkapnya: Apa Itu Penyakit Mulut dan Kuku Hewan? Apakah Bisa Menular ke Manusia?
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Lombok Tengah, Idham Khalid; Kontributor Kota Solo, Fristain Intan Sulistyowati | Editor: David Oliver Purba, Khairina, Andi Hartik, Ardi Priyatno Utomo, Puspasari Setyaningrum)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.