Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laut Tercemar, Nelayan di Teluk Bima Berhenti Melaut

Kompas.com - 12/05/2022, 20:20 WIB
Junaidin,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Semenjak laut Teluk Bima di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) tercemar pada Minggu, 24 April 2022, sejumlah nelayan di pesisir teluk berhenti melaut. Mereka kesulitan menangkap ikan sejak laut tersebut tercemar.

Herman, nelayan di Lingkungan Niu, Kelurahan Dara, Kota Bima, menuturkan, sejak muncul gumpalan coklat seperti jeli di permukaan air Teluk Bima, ia bersama nelayan lain di wilayah itu tak pernah lagi melaut untuk menangkap ikan.

Menurutnya, dalam kondisi laut tercemar, nelayan percuma melepas pukat. Sebab, saat jaring ikan itu dilepas, yang terjaring bukan ikan, tetapi gumpalan mirip jeli berwarna coklat dan sampah.

Baca juga: Bentangkan Spanduk, Pegiat Lingkungan Serukan Pemulihan Teluk Bima yang Tercemar

"Untuk mencari ikan saat ini belum bisa, kita istirahat dulu. Tadi malam saya coba-coba lepas jaring tapi yang nyangkut justru jamur ini dan sampah. Bahkan, sempat mau buang juga jaring itu tadi malam, karena tidak kuat bersihkan jamur yang lengket di tangan," ungkap Herman saat ditemui di pangakalan perahu, Kamis (12/5/202).

Sebelum tercemar, Herman mengaku bisa membawa pulang ikan hasil tangkapan sampai 2 ember dalam semalam. Ketika diuangkan, nilainya Rp 300.000. Ikan sebanyak itu sekarang sulit diperoleh di Teluk Bima.

Baca juga: Teluk Bima Diduga Tercemar Limbah, Ada Gumpalan Jeli yang Sebabkan Ikan Kecil Mati

"Kalaupun menggunakan pancingan tidak cukup untuk dijual, hasilnya untuk konsumsi di rumah saja," ujarnya.

Herman mengungkapkan, karena tak bisa lagi melaut akibat pencemaran di teluk, ia terpaksa beralih menjadi buruh angkut di gudang dengan bayaran Rp 50.000 hingga Rp 100.000. Baginya, uang sebanyak itu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

Dia berharap, pemerintah daerah bisa memberikan bantuan agar beban keluarganya berkurang sampai kondisi teluk kembali normal.

"Harapannya ada bantuan, itu yang kita tunggu sampai sekarang cuma belum ada yang datang dari pemerintah," ucapnya.

Pegiat lingkungan saat membentangkan sepanduk dan poster di perairan Teluk Bima, Rabu (11/5/2022).KOMPAS.COM/Junaidin Pegiat lingkungan saat membentangkan sepanduk dan poster di perairan Teluk Bima, Rabu (11/5/2022).
Kondisi serupa juga dialami Usman, nelayan di Lingkungan Wadu Mbolo, Kelurahan Dara. Ia mangaku sudah sebulan terakhir tidak bisa menangkap ikan di Teluk Bima.

Sementara, untuk menangkap ikan ke laut lepas yang berada di sebelah utara Teluk Bima, perahu yang digunakan sangat kecil sehingga tidak memungkinkan.

"Semenjak kejadian ini saya tidak pernah turun (melaut), pekerjaan sampingan tidak ada jadi istirahat total sekarang sampai kondisi laut ini normal," terang Usman.

Baca juga: Polisi Olah TKP Dugaan Pencemaran Limbah Berwarna Coklat di Teluk Bima

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bima, Mahfud, selaku juru bicara tim ad-hoc penanggulangan bencana pencemaran Teluk Bima mengakui bahwa pihaknya belum pernah menyerahkan bantuan untuk nelayan terdampak pecemaran di Teluk Bima.

Terkait harapan masyarakat agar diberikan bantuan, ia akan berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan untuk mengetahui apakah ada alokasi anggaran untuk membantu nelayan.

"Sebagai ketua tim yang saya ketahui memang belum ada bantuan untuk nelayan yang terdampak pencemaran itu sampai saat ini. Nanti saya coba koordinasi dulu dengan Dinas Kelautan, apakah mereka punya anggaran untuk itu atau perlu dilakukan perubahan-perubahan," kata saat dikonfirmasi, Kamis (12/5/2022) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com