Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teluk Bima Diduga Tercemar Limbah, Ada Gumpalan Jeli yang Sebabkan Ikan Kecil Mati

Kompas.com - 29/04/2022, 13:27 WIB
Idham Khalid,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

KOTA BIMA, KOMPAS.com -  Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) RI menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) secara online melalui zoom meeting bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Nusa Tenggara Barat (NTB) terkait dugaan pencemaran lingkungan di laut Teluk Kota Bima, Kamis (28/4/2022).

Adapun hasil dari rakornis tersebut membenarkan adanya gumpalan warna coklat seperti jeli yang menyebabkan ikan-ikan di perairan tersebut mati.

"Bahwa benar terdapat semacam gumpalan jeli di perairan Teluk Bima yang mengakibatkan beberapa fauna seperti ikan-ikan kecil perairan mati," ungkap Kadis LHK Madani Mukarom dalam keterangan pers, Jumat (29/4/2022).

Baca juga: Pantai di Bima Berwarna Cokelat Diduga Tercemar Limbah, DLHK NTB Uji Sampel Air

Disampaikan Madani, secara kasat mata, gumpalan dimaksud memiliki bau seperti lumut dan tidak berbau seperti minyak, namun tetap mengimbau kepada masyarakat agar tidak memakan ikan yang mati tersebut.

"Telah dilakukan imbauan kepada masyarakat oleh dinas setempat agar tidak mengonsumsi ikan-ikan yang mati," kata Madani.

Madani menjelaskan, fenomena air laut yang berbusa tersebut kemungkinan disebabkan oleh pengayaan hara yang dipengaruhi oleh aktivitas antropogenik.

Madani menyampaikan bahwa dari PT Pertamina Parta Niaga-Regional Jatim Balinus Integrated Terminal Bima menegaskan, tidak ada kebocoran atau tumpahan minyak dari aktivitas usaha yang dilakukan di sekitar lokasi kejadian.

Baca juga: Polisi Olah TKP Dugaan Pencemaran Limbah Berwarna Coklat di Teluk Bima

Adapun tindak lanjut dari hasil rakornis untuk mengetahui komposisi dari gumpalan yang telah dilakukan pengambilan sampel dan akan diuji di laboratorium.

Selanjutnya akan dilakukan penelitian lebih lanjut bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional  (BRIN) RI dan digelar rakornis lanjutan yang akan membahas penyebab dari fenomena tersebut.

Untuk mencegah isu-isu yang beredar di media sosial, maka diimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi sembari menunggu hasil penelitian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Regional
Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com