BIMA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Bima merilis temuan 10 pasien anak yang mengidap gejala penyakit menyerupai hepatitis akut.
Dari 10 orang anak tersebut, 1 di antaranya telah dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif.
"Selain 1 orang itu, ada 9 orang dengan gejala yang menyerupai hepatitis akut," ungkap Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Bima Alamsyah, Rabu (11/5/2022).
Baca juga: Antisipasi Hepatitis Akut, Pemkot Bima Terjunkan Satgas P2PL
Alamsyah mengemukakan, satu anak yang meninggal berusia 3 tahun dan berasal dari Desa Rato, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima.
"Bocah ini meninggal tanggal 1 Mei 2022, dia masuk Puskesmas Bolo dalam kondisi sudah kejang-kejang," kata Kepala Bidang P2PL Dikes Kabupaten Bima Alamsyah, Rabu (11/5/2022).
Alamsyah mengatakan sebelum dilarikan ke Puskesmas Bolo, balita tersebut menjalani perawatan secara mandiri di rumah selama lima hari.
Namun karena kondisi kesehatannya terus memburuk, balita itu langsung dilarikan ke Puskesmas Bolo.
"Tapi karena kondisi pasien ini sudah sangat parah lalu dirujuk ke RSUD Bima. Sampai di sana (RSUD Bima) ternyata ruang ICU penuh sehingga dibawa ke RSUD Kota Bima," kata Alamsyah.
Baca juga: Kisah Pengantin Wanita di Bima NTB, Berdiri Tanpa Mempelai Laki-laki di Pelaminan, Videonya Viral
Lebih lanjut, Alamsyah menjelaskan, setibanya di RSUD Kota Bima, balita itu langsung dibawa menuju ruang ICU. Namun tak berselang lama balita itu mengembuskan napas terakhir.
"Meninggalnya tanggal 2 Mei sekitar pukul 11.00 Wita. Diagnosis dokter mengidap observasi febris atau panas tinggi," ujar Alamsyah.
Baca juga: Epidemiolog Nilai Pemerintah Terlambat Deteksi Kasus Hepatitis Akut di Indonesia