Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SD dan SMP di Kota Magelang PTM 100 Persen, Jam Belajar Berangsur Normal

Kompas.com - 12/05/2022, 12:08 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang, Jawa Tengah, sudah menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. Kebijakan itu dimulai sejak hari pertama masuk sekolah usai libur Lebaran, tanggal 9 Mei 2022 lalu.

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang, Papa Riyadi menjelaskan, PTM 100 persen ini berlaku bagi seluruh siswa jenjang SD dan SMP.

Dia mengatakan pelaksanaan PTM 100 persen didasarkan pada beberapa hal. Di antaranya  Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri dan pelaksanaan PPKM level 2 di Kota Magelang. Selain itu juga sudah terpenuhinya capaian vaksinasi tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan seluruh siswa serta orang tuanya. 

Baca juga: Tak Mundur, PTM di Salatiga Tetap Dimulai 9 Mei 2022

Kemudian capaian vaksinasi dosis lengkap lansia di Kota Magelang sudah lebih dari 60 persen. Sementara untuk para guru sudah 100 persen, sedangkan siswa sampai dosis kedua kisaran lebih dari 90 persen.

"Jam pelajaran pada PTM 100 persen sekarang ini sudah berangsur normal, seperti sebelum pandemi Covid-19 melanda. Untuk tingkat SMP tetap 8 jam sehari, dengan durasi waktu per jamnya adalah 40 menit," jelas Papa, Kamis (12/5/2022).

"Kemudian untuk SD, tetap 8 jam, tapi durasi per jam 35 menit,” lanjut Papa.

Kendati demikian, siswa dan sekolah harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat sebagaimana aturan yang ditetapkan Satgas Penanganan Covid-19.

Adanya pemberlakuan PTM 100 persen ini, maka kebijakan kerja dari rumah atau work from home (WFH) bagi guru sudah tidak berlaku lagi. Guru yang dalam kondisi sehat diwajibkan untuk hadir ke sekolah untuk mengajar.

"Semuanya sudah WFO (work from office). Karena siswanya sudah lengkap, jadi gurunya pun harus lengkap,” tuturnya.

Menurut Papa, pemberlakuan PTM 100 persen ini disambut bahagia para siswa dan orang tua siswa. Pasalnya, sudah lebih dari dua tahun, mereka terpaksa belajar dari rumah, sehingga tidak jarang tertinggal materi pelajaran.

Baca juga: Mulai 7 April 2022, SMA-SMK di Banten Terapkan PTM 100 Persen

"Khusus bagi siswa yang kemampuannya belum maksimal, karena terkendala belajar daring, kami sudah mengintruksikan semua guru untuk memberi pelajaran khusus, semacam ekstra atau les khusus,” katanya.

Siswa yang disebutnya, mempunyai kebutuhan khusus,setiap hari berhak mendapatkan pelajaran tambahan, seperti membaca, menulis, dan berhitung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com