Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah PMK, Hewan Ternak di Pasar Pon Ambarawa Langsung Diperiksa Sebelum Dijual

Kompas.com - 11/05/2022, 16:57 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi


UNGARAN, KOMPAS.com - Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, Jawa Tengah mulai mengambil langkah antisipasi mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PKM) pada hewan ternak. Langkah awal yang dilakukan adalah pembentukan Tim Respon Cepat Pencegahan PMK sesuai dengan arahan Kementerian Pertanian (Kementan).

Kepala Dispertankap Kabupaten Semarang Wigati Sunu mengatakan langkah siaga tersebut dilakukan karena ada temuan kasus-kasus PMK di daerah tetangga.

"Ada kasus di Boyolali yang berbatasan dengan Kabupaten Semarang. Ini menjadi jalur perdagangan. Jadi kita mencegah agar tidak sampai ada kasus yang masuk," jelasnya, Rabu (11/5/2022).

Baca juga: 3 Ekor Sapi di Banyumas Terindikasi Idap Penyakit Kuku dan Mulut

Sunu mengungkapkan telah mengumpulkan seluruh dokter hewan dinas dan UPTD Puskeswan untuk membahas langkah-langkah pencegahan risiko penyebaran PMK pada hewan ternak. Menurutnya, para dokter hewan tersebut, akan mulai bertugas pada Kamis (12/5/2022).

"Mereka akan melakukan pemeriksaan terhadap hewan yang berpotensi terkena PMK. Pemeriksaan dilaksanakan di Pasar Hewan atau Pasar Pon Ambarawa sejak masih berada di kendaraan," kata Sunu.

Dikatakan Sunu, selain pemeriksaan langsung juga diterbitkan surat edaran kewaspadaan terhadap penyebaran PMK.

"Sosialisasi ini dibagikan ke seluruh kecamatan dan peternakan-peternakan yang ada. Surat edaran kewaspadaan terhadap PMK tersebut, sedang kami proses dan segera disampaikan ke seluruh sentra peternakan ruminansia," paparnya.

Sunu meminta masyarakat segera melapor ke petugas jika menemukan hewan dalam kondisi tak sehat.

"Jika ada hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, domba dan babi dengan gejala klinis PMK agar waspada dan segera melaporkan ke puskeswan terdekat agar dapat ditangani secepatnya," tegasnya.

Indikasi awal hewan ternak terkena penyakit adalah demam tinggi, air liur berlebih dan berbusa. Kemudian luka lepuh pada lidah dan mukosa rongga mulut. Lalu pincang dan luka pada kaki yang diakhiri lepas kuku. Selain itu juga tidak mau makan, susah berdiri, dan nafas cepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

Regional
Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Regional
Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com