Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Teliti Benda Diduga Bom Peninggalan PD II yang Ditemukan di Maluku

Kompas.com - 10/05/2022, 19:48 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Andi Hartik

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Sebuah benda diduga bom peninggalan Perang Dunia II ditemukan warga di lokasi pembangunan gedung Gereja Elohim di Piru, ibu kota Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku, Selasa (10/5/2022). Saat ini, benda itu sedang dalam penelitian pihak kepolisian.

Benda mencurigakan itu pertama kali ditemukan oleh seorang pekerja saat sedang melakukan penggalian di lokasi tersebut.

Penemuan itu lantas dilaporkan kepada aparat berwenang. Selanjutnya, petugas yang datang ke lokasi pembangunan gereja langsung mengevakuasi benda yang diduga bom tersebut ke markas Brimob di Piru.

Baca juga: Tradisi Pukul Sapu di Maluku Tengah, Ratusan Personel TNI dan Polri Dikerahkan

Kepala Kepolisian Resor Seram Bagian Barat, Ajun Komisaris Besar Polisi Dennie Andreas yang dikonfirmasi membenarkan penemuan benda yang diduga bom peninggalan Perang Dunia II tersebut.

“Ya tadi ditemukan para pekerja saat melakukan penggalian di lokasi pembangunan geraja,” katanya saat dihubungi Kompas.com dari Ambon via telepon, Selasa malam.

Dennie belum dapat memastikan apakah benda yang ditemukan itu bom peninggalan Perang Dunia II atau tidak. Saat ini benda tersebut masih diperiksa oleh tim Brimob yang ditugaskan untuk mengevakuasi benda mencurigakan itu.

Baca juga: 2 Warga Tertimpa Pohon Tumbang di Pantai Wisata Maluku Tengah

Setelah ditemukan, benda diduga bom yang beratnya mencapai 50 kilogram langsung dievakuasi untuk diamankan di markas Brimob di Piru.

“Belum tahu pasti tapi pantatnya kaya pipa saja, dia ketutup semen hanya pantatnya yang kelihatan pipa gitu jadi nanti kita pastikan ke Brimob dulu, ini baru diduga mortar. Soalnya dia di dalam semen gitu,” katanya.

Ketua Tim Jihandak Kompi II D Pelopor Piru Aipda Iksan Pattipeilohy menduga, benda yang ditemukan itu bukan bom, tapi lebih mirip mortir.

Namun, untuk memastikan penemuan itu apakah benda tersebut bom atau mortir dan apakah masih aktif atau sudah tidak aktif, pihaknya masih menelitinya.

“Jadi nanti hasil urainya akan disampaikan pimpinan yang bertanggung jawab ke masyarakat atau ke pihak gereja,”ujarnya.

Baca juga: Berawal Nongkrong dengan Teman, Polisi Maluku Ditemukan di Hutan Keramat Usai Hilang 4 Hari, Ini Kronologinya

Iksan menambahkan, benda tersebut pertama kali ditemukan para pekerja saat sedang menggali tanah dan menemukan adanya besi panjang. Penemuan itu kemudian dilaporkan kepada aparat kepolisian.

Selanjutnya, aparat Brimob dan TNI yang datang ke lokasi kejadian mengevakuasi benda mencurigakan itu.

"Para pekerja yang curiga dengan besi berukuran besar di dalam tanah lalu mereka laporkan ke polisi,” uajrnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

WNI asal Cirebon Diduga Tewas Ditusuk di Daegu Korea Selatan

WNI asal Cirebon Diduga Tewas Ditusuk di Daegu Korea Selatan

Regional
Sebanyak 4 Orang Jemaah Haji Asal DI Yogyakarta Berumur di Bawah 20 Tahun Akan Berangkat Tahun Ini

Sebanyak 4 Orang Jemaah Haji Asal DI Yogyakarta Berumur di Bawah 20 Tahun Akan Berangkat Tahun Ini

Regional
Siswi SD di Ambon Jadi Korban Pengeroyokan Sesama Temannya hingga Sesak Napas

Siswi SD di Ambon Jadi Korban Pengeroyokan Sesama Temannya hingga Sesak Napas

Regional
Tinjau Proyek Penanganan Longsor Bengawan Solo, Kepala Dinas PUPR Blora: Targetnya Selesai Akhir Bulan

Tinjau Proyek Penanganan Longsor Bengawan Solo, Kepala Dinas PUPR Blora: Targetnya Selesai Akhir Bulan

Regional
Bayi Laki-laki Ditemukan di Dalam Ember, Ada Surat Isinya Titip Anak

Bayi Laki-laki Ditemukan di Dalam Ember, Ada Surat Isinya Titip Anak

Regional
Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Regional
Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Regional
TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

Regional
Dendam Ibu Disebut Dukun Santet, Pria di Ciamis Aniaya Tetangga, Satu Tewas

Dendam Ibu Disebut Dukun Santet, Pria di Ciamis Aniaya Tetangga, Satu Tewas

Regional
Dapat 17 Kursi, PDI-P Kuasai DPRD Kota Semarang

Dapat 17 Kursi, PDI-P Kuasai DPRD Kota Semarang

Regional
Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Regional
Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Regional
Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Regional
Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Regional
Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com