Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Lebam dan Mulut Berbusa, Amis Ando Tewas Setelah 12 Jam Ditahan karena Mabuk dan Bawa Badik

Kompas.com - 06/05/2022, 15:15 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Amis Ando (43), tahanan Polres Muna, Sulawesi Tenggara tewas setelah 12 jam ditahan.

Ando ditangkap polisi dan digelandang ke sel tahanan Mapolres Munda pada Selasa (3/5/2022) pukul 20.00 Wita.

Ia diamankan karena kedapatan membawa badik dan tertidur di rumah warga dalam keadaan mabuk.

Setelah Amis ditahan selama 12 jam, keluarga mendapatkan kabar jika Ando meninggal saat perjalanan ke RSUD Muna pada Rabu (4/5/2022) sekitar pukul 08.00 Wita.

Dokter RSUD Kabupaten Muna, Dr Bainuddin mengatakan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit.

"Tapi penyebab kematiannya belum diketahui, nanti hasil visumnya akan kami serahkan ke polisi," katanya.

Baca juga: Ada Tahanan Tewas Setelah 12 Jam Ditahan, Kapolres Muna Buka Suara

Keluarga curiga, diduga tewas dianiaya

Seorang keluarga korban, Fajar mengatakan, pihaknya menemukan luka pada beberapa bagian tubuh Amis Ando.

"Di leher korban ada bekas lebam dan telinganya keluar darah," ungkap Fajar saat dikonfirmasi Rabu (4/5/2022)

Keluarga menduga sempat terjadi penyiksaan karena ditemukan luka lebam dan luka gores di bagian tubuh Amis Ando.

Luka tersebut ditemukan saat jenazah hendak dimandikan sebelum dimakamkan.

"Ada tanda-tanda kekerasan, memar di bagian belakang, telinga, dada, kemudian mengeluarkan busa dari mulut," ungkap La Nisan (47) saat dihubungi melalui telepon, pada Kamis (5/5/2022).

Baca juga: Tahanan Polres Muna Tewas Saat 12 Jam Ditahan, Keluarga Tidak Terima

Tak hanya itu, kata La Nisan, di pergelangan tangan kanan dan kiri Amis Ando terdapat luka lecet yang menghitam.

Bukti tanda kekerasan itu akhirnya didokumentasikan pihak keluarga untuk memastikan kematian Amis Ando sebenarnya.

Hal itu juga dibuktikan dengan hasil visum sementara dari pihak RSUD Kabupaten Muna yang ditunjukkan pihak keluarga.

Dari hasil visum et repertum tercatat pergelangan tangan ada luka dengan panjang 2 sentimeter dan lebar 1 sentimeter.

Hasil visum tersebut juga mencatat ada luka lebam di tubuh bagian belakang jenazah Amis Ando.

Baca juga: Buntut Tahanan Tewas, 4 Polisi di Lubuklinggau Ditetapkan Tersangka

Kejanggalan lain adalah, kata Nisan, polisi tidak memperlihatkan baju yang digunakan Amis Ando saat ditangkap.

Meski Nisan mendesak polisi agar sekadar diperlihatkan, akan tetapi tak juga diberikan. Menurutnya, polisi hanya menunjukkan celana dan jaket korban.

"Baju dan baju dalam korban mereka tidak berikan, katanya ada di kamar mandi, kotor sekali. Saya cek di kamar mandi, tapi ternyata tidak ada," bebernya.

Nisan pun meminta kepolisian agar terbuka dengan penyelidikan yang dilakukan, sehingga pihaknya bisa mendapatkan keadilan.

"Kami minta agar polisi transparan, karena kami meminta keadilan apa sebenarnya yang menyebabkan almarhum meninggal dunia," tandasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com