Salin Artikel

Ada Lebam dan Mulut Berbusa, Amis Ando Tewas Setelah 12 Jam Ditahan karena Mabuk dan Bawa Badik

Ando ditangkap polisi dan digelandang ke sel tahanan Mapolres Munda pada Selasa (3/5/2022) pukul 20.00 Wita.

Ia diamankan karena kedapatan membawa badik dan tertidur di rumah warga dalam keadaan mabuk.

Setelah Amis ditahan selama 12 jam, keluarga mendapatkan kabar jika Ando meninggal saat perjalanan ke RSUD Muna pada Rabu (4/5/2022) sekitar pukul 08.00 Wita.

Dokter RSUD Kabupaten Muna, Dr Bainuddin mengatakan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit.

"Tapi penyebab kematiannya belum diketahui, nanti hasil visumnya akan kami serahkan ke polisi," katanya.

Keluarga curiga, diduga tewas dianiaya

Seorang keluarga korban, Fajar mengatakan, pihaknya menemukan luka pada beberapa bagian tubuh Amis Ando.

"Di leher korban ada bekas lebam dan telinganya keluar darah," ungkap Fajar saat dikonfirmasi Rabu (4/5/2022)

Keluarga menduga sempat terjadi penyiksaan karena ditemukan luka lebam dan luka gores di bagian tubuh Amis Ando.

Luka tersebut ditemukan saat jenazah hendak dimandikan sebelum dimakamkan.

"Ada tanda-tanda kekerasan, memar di bagian belakang, telinga, dada, kemudian mengeluarkan busa dari mulut," ungkap La Nisan (47) saat dihubungi melalui telepon, pada Kamis (5/5/2022).

Tak hanya itu, kata La Nisan, di pergelangan tangan kanan dan kiri Amis Ando terdapat luka lecet yang menghitam.

Bukti tanda kekerasan itu akhirnya didokumentasikan pihak keluarga untuk memastikan kematian Amis Ando sebenarnya.

Hal itu juga dibuktikan dengan hasil visum sementara dari pihak RSUD Kabupaten Muna yang ditunjukkan pihak keluarga.

Dari hasil visum et repertum tercatat pergelangan tangan ada luka dengan panjang 2 sentimeter dan lebar 1 sentimeter.

Hasil visum tersebut juga mencatat ada luka lebam di tubuh bagian belakang jenazah Amis Ando.

Kejanggalan lain adalah, kata Nisan, polisi tidak memperlihatkan baju yang digunakan Amis Ando saat ditangkap.

Meski Nisan mendesak polisi agar sekadar diperlihatkan, akan tetapi tak juga diberikan. Menurutnya, polisi hanya menunjukkan celana dan jaket korban.

"Baju dan baju dalam korban mereka tidak berikan, katanya ada di kamar mandi, kotor sekali. Saya cek di kamar mandi, tapi ternyata tidak ada," bebernya.

Nisan pun meminta kepolisian agar terbuka dengan penyelidikan yang dilakukan, sehingga pihaknya bisa mendapatkan keadilan.

"Kami minta agar polisi transparan, karena kami meminta keadilan apa sebenarnya yang menyebabkan almarhum meninggal dunia," tandasnya.

"Kami mendatangi TKP selanjutnya piket Reskrim membawa korban La Amis ke Polres Muna pada jam 9 malam," beber Kapolres Muna pada Rabu (4/5/2022) malam.

Menurutnya setiba di Mapolres Muna, korban diminta duduk di ruang piket hingga tertidur di kursi.

Lalu korban sempat turun ke lantai sambil tidur dan kepalanya direbahkan ke kursi.

Menurut Kapolres Muna, korban sempat terbangun dan berteriak serta berontak sambil menendang pintu ruangan, meja hingga membuat kegaduhan pada Rabu (4/5/2022) sekira pukul 01.00 Wita.

"Namun karena kondisi dalam keadaan mabuk berat, sehingga anggota kami tidak melakukan tindakan hanya sekadar menenangkan korban," imbuh AKBP Mulkaifin.

AKBP Mulkaifin menjelaskan, meski kondisi korban mabuk berat tetapi masih bisa diajak komunikasi dan tidak begitu normal.

Kemudian, petugas sempat menanyakan terkait ancaman kepada warga dengan membawa senjata tajam.

"Korban mengaku dirinya tidak ingat karena kondisinya untuk mengingat sudah tidak bisa lagi," katanya.

Pada Rabu pagi sekitar pukul 05.00 Wita, korban buang air besar di celana. Pihak kepolisian pun segera menghubungi istri Amis Ando untuk mendatangi Markas Polres Muna.

Petugas meminta istri korban untuk membantu membersihkan kotoran Amis Ando. Namun menurut Kapolres, istri korban tak mau datang dan hanya menitipkan pakaian suaminya ke anggota Reskrim.

"Karena istrinya tidak datang menjenguk suaminya, maka korban membersihkan dirinya sendiri di kamar mandi," ujar AKBP Mulkaifin.

Setelah itu, korban istirahat kembali ke ruangan, namun tak lama kemudian Amis Ando mengeluh pusing dan tak sadarkan diri.

Oleh petugas yang berjaga, ia pun dibawa ke rumah sakit.

"Setelah diperiksa serta beberapa tindakan medis dilakukan pihak rumah sakit maka korban dinyatakan meninggal dunia pukul 08.30 Wita," ungkap Mulkaifin.

Ia berdalih dari hasil pemeriksaan dokter disampaikan tidak ada tanda-tanda tindakan kekerasan di tubuh korban.

"Kami akan mengirim ke laboratorium sampel darah korban yang diambil oleh dokter, air liur serta tinjanya yang dianggap mengandung zat kimia untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Lebam dan Mulut Berbusa, Keluarga Beberkan Kejanggalan Tewasnya Amis Ando Setelah 12 Jam Ditahan

https://regional.kompas.com/read/2022/05/06/151500878/ada-lebam-dan-mulut-berbusa-amis-ando-tewas-setelah-12-jam-ditahan-karena

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke