UNGARAN, KOMPAS.com - Toleransi antar-umat beragama begitu terasa di Dusun Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
Desa yang berada di lereng Gunung Merbabu tersebut, terasa begitu adem tak hanya karena cuacanya yang sejuk, tapi juga masyarakatnya lebur dalam persatuan di tengah perbedaan.
Di setiap perayaan hari raya keagamaan, warga yang berbeda keyakinan, saling mengucapkan selamat sebagai lambang nyata dari toleransi.
Seperti Senin (2/5/2022), saat perayaan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.
Baca juga: 17.000 Wisatawan Tumplak di Lembang, Polisi Berlakukan Rekayasa One Way 8 Kali
Warga Muslim yang sedang melaksanakan shalat Id di Masjid Abu Bakar As-Shidiq Dusun Tekelan, 'dijaga' warga beragama lain.
Mereka menunggu hingga warga Muslim selesai menjalankan ibadah.
Setelahnya, warga Muslim berdiri berjajar di jalan kampung membentuk barisan.
Kemudian, warga beragama lain, menyalami dan mengucapkan selamat Lebaran sembari bermaafan.
Kerinduan akan momentum ini membuat beberapa warga menitikan air mata. Mereka pun berpelukan seakan tak ada sekat antar warga.
Menurut pemuda Thekelan, Bungah, warga dusunnya merupakan pemeluk agama Islam, Katolik, Kristen dan Budha.
"Setiap hari besar keagamaan antar-pemeluk agama saling menunjukkan toleransi, kami bergantian saling mengucapkan," kata dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.