Sementara itu, kontributor Kompas.com wilaya SerangRasyid Ridho menceritakan, selama liputan arus mudik lebaran 2022 di Pelabuhan Merak, dirinya harus bawa stok masker ekstra.
"Liputan kali ini agak berbeda, karena saya dalam sehari bisa ganti masker lima kali. Selain itu, saya juga selalu membawa handsanitazer dan menerapkan prokes. Oh ya, tak lupa juga bawa obat anti nyamuk, di pelabuhan nyamuknya banyak," katanya.
Meskipun demikian, Ridho mengaku senang ketika menjalankan tugasnya sebagai jurnalis, khususnya saat liputan arus mudik.
Baca juga: Jalan Menuju Pelabuhan Merak di Kota Serang Terendam Banjir Hampir 1 Meter
Kebersamaan dengan para rekan jurnalis di lapangan untuk menjadi kesan tersendiri.
"Liputan mudik selalu bikin kangen, ada kebersamaan teman-teman pewarta di posko yang bikin kangen. Empat hari begadang bersama saat puncak arus mudik, makan bersama saat saur dan buka, tidur bersama walaupun hanya satu jam dengan beralaskan kursi, dan untuk bantalnya menggunakan jaket, penuh perjuangan tapi menyenangkan," ungkapnya.
Banyak hal menarik dan membuatnya terkesan, salah satunya saat meliput seorang ibu yang melahirkan di kapal.
"Ada juga pemudik yang melahirkan diatas kapal dan diberi nama anaknya sesuai nama kapal yang dinaikinya untuk berlayar dari Bakauheni ke Merak," katanya.
Selain itu, untuk mengobati rindu dengan keluarga, Ridho mencoba setiap hari untuk meluangkan waktu untuk video call dengan istri di rumah.
"Lokasi liputan lumayan jauh dari rumah, tapi tetap harus mengabari keluarga dengan video call setiap harinya melepas kangen dengan istri," pungkasnya.