Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bambang Pacul soal Pilihan Calon Presiden 2024: Modal Konten Medsos, Nanti Susah kayak Ukraina

Kompas.com - 27/04/2022, 09:14 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Jawa Tengah, sekaligus Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Bambang Wuryanto merespons banyaknya bakal calon presiden pada Pilpres 2024.

Politisi yang akrab disapa Bambang Pacul ini meminta publik untuk lebih selektif dalam menjatuhkan pilihannya.

Sebab, Bambang melihat saat ini masyarakat hanya melihat konten media sosial yang ditampilkan oleh capres atau cawapres.

Baca juga: Elektabilitas Gibran di Jawa Tengah Tinggi, Bambang Pacul: Masih Panjang, Politik Dinamis

Menurut Bambang Pacul, survei bersifat aksi udara saja. Dia mengeklaim bahwa orang yang senang dengan konten medsos ataupun politik ada 45 juta orang.

"Inilah rambatannya yang diincar. Jadi bagi Bambang Pacul, survei sifatnya sementara yang diciptakan potret hari ini yang diciptakan oleh sosmed," kata dia saat di Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (26/4/2022).

Untuk itu, Bambang menyarankan masyarakat lebih jeli dan melihat track record atau rekam jejak dari capres atau cawapres saat Pilpres 2024.

Bahkan, Bambang mengaitkannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang dia anggap sebagai sosok ciptaan medsos.

"Akibat yang diciptakan oleh sosmed seperti yang di Ukraina itu. Karena mulai media sosial apakah mereka kenal secara pribadi? Pasti tidak. Kecil sekali (kemungkinan kenal) nah itu, dasar konsep itu bisa keliru, menurut saya, lebih bagus cek track record-lah," jelasnya.

Dari hasil pencarian rekam jejak itu, masyarakat bisa melihat integritas, kompetensi, dan kapasitas seorang tokoh.

"Karena track record itu muncul tiga hal, yakni karakter (integritas) kalau ceria benar tidak. Yang kedua kompetensi, dan ketiga cc atau kapasitas, dia itu cerdas tidak. Menarik tapi cc-nya rendah itu sulit," ujarnya.

Bambang juga menyatakan, jika masyarakat hanya memilih capres dengan dasar media sosial atau yang ditampilkan di dunia digital, Indonesia bakal senasib dengan Ukrania.

"Orangnya (Volodymyr Zelensky) terlihat, tapi ketika ada masalah kendadapan (kaget). Masak kita mau punya presiden kayak gitu. Masak kita pilih presiden cuma bikin konten, susah nanti. Ini masalah republik besar sekali, kita butuh pemimpin yang kapasitasnya kuat, kompetensi dan integritasnya tinggi," tegasnya.

Baca juga: Soal Anggota DPR Nonton Video Porno, Bambang Pacul: Hati-hati, Elite Politik Nasional Tak Boleh Salah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com