BALIKPAPAN, KOMPAS.com- Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Kalimantan Timur mulai dipadati para penumpang kapal yang akan pulang kampung atau mudik ke daerahnya masing-masing.
Para pemudik ini bahkan rela menunggu di teras Pelabuhan Semayang sejak Sabtu pagi (23/4/2022).
Pantauan dari Kompas.com, situasi Pelabuhan Semayang pada Sabtu (23/4/2022) pukul 23.00 Wita sudah dipadati para penumpang KM Labobar tujuan Balikpapan-Surabaya.
Baca juga: H-10 Idul Fitri, 32.650 Orang Menyeberang ke Sumatera via Pelabuhan Merak
Ribuan pemudik ini menunggu kapal tiba pada Minggu (24/4/2022) pukul 02.00 wita.
Data dari Posko Mudik Lebaran di Pelabuhan Semayang tercatat sebanyak 2.888 penumpang KM Labobar tujuan Surabaya, yakni penumpang transit dari Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah sebanyak 1.728 dan orang dari Balikpapan sebanyak 1.160 orang.
"Iya ini mudik awal, hari pertama Pelabuhan Semayang sudah ramai malam ini. Yang ini tujuan Surabaya, harusnya berangkat pukul 20.30 wita tapi mundur jam 02.00 wita nanti," kata Bripda Aswad, petugas posko mudik di Pelabuhan Semayang kepada Kompas.com.
Situasi ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga puncak arus mudik yang diprediksi pada 27 sampai 29 April 2022.
Hal ini juga terlihat dari penjualan tiket Kapal tujuan Parepare, Baubau, dan Surabaya pada tanggal tersebut sudah habis terjual.
"Penumpang yang ini aja sudah jauh-jauh hari beli tiket. Soalnya tahun ini yang paling ramai setelah dua tahun sebelumnya kan dibatasi mudiknya," tuturnya.
Salah seorang penumpang bernama Haris mengaku sengaja mudik lebih awal lantaran khawatir tidak kebagian tiket.
Terlebih tahun ini dirinya baru mendapatkan kesempatan untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarganya di Surabaya.
"Memang sudah jauh hari saya pesan biar dapat tiketnya. Karena ini pasti ramai, takutnya enggak dapat tiket. Soalnya sejak pandemi ini saya belum ada pulang ke kampung. Tahun ini harus saya bela-belain pulang pokoknya," ungkapnya.
Baca juga: Senggol Truk, Pengendara di Balikpapan Tewas Terlindas Ban
Seorang penumpang lainnya bernama Siti mengaku memilih berangkat menggunakan kapal dibandingkan pesawat terbang lantaran harga tiket yang mahal.
Ia bersama keluarganya rela menunggu sembari beristirahat di pelataran Pelabuhan Semayang.
"Enggak apa-apa nunggu, soalnya kalau naik pesawat tiket lagi mahal-mahalnya ini. Naik kapal aja murah, tiketnya saya beli sekitar Rp 400.000-an, kalau pesawat bisa sampai Rp 2 juta lebih. Jadi lebih baik naik kapal saja," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.