Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSUD Soekardjo Tasikmalaya Rugi Ratusan Juta Gara-gara Perjanjian Kerja Sama Kedaluwarsa, Wali Kota: Pantesan Kebanjiran Terus...

Kompas.com - 23/04/2022, 16:40 WIB
Irwan Nugraha,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf, mengaku telah memerintahkan manajemen RSUD Soekardjo untuk segera memutus dan mengkaji ulang kerja sama operasional (KSO) kedaluwarsa.

Dirinya kaget saat mengetahui hasil pemeriksaan manajemen rumah sakit itu banyak KSO dengan swasta yang sudah habis masa kontraknya dan tetap berjalan membuat kerugian sampai ratusan juta rupiah.

"Pantesan (RSUD Soekardjo) kebanjiran terus tiap kali ada hujan. Ini banyak kerja sama (KSO) dengan swasta yang kedaluwarsa dan merugikan rumah sakit ratusan juta. Saya perintahkan segera bereskan permasalahan ini, buat ulang lagi dan jangan sampai merugikan lagi rumah sakit. Ini rumah sakit pelayanan masyarakat loh," jelas Yusuf kepada wartawan, Sabtu (23/4/2022).

Baca juga: Sejak 3 Tahun Lalu, RSUD Soekardjo Tasikmalaya Terendam Banjir Saat Hujan Deras

Yusuf menambahkan, manajemen harus teliti dengan KSO yang dibuat dengan pihak swasta dan kalau tak terlalu urgent dihilangkan saja.

Soalnya, bagaimana mau membangun rumah sakit dan menyejahterakan pegawainya kalau masih banyak pihak swasta yang meraup keuntungan sendiri.

Terlebih bangunan rumah sakit ini selalu kebanjiran hampir setiap kali hujan besar turun dan tentunya menganggu pelayanan para pasiennya.

"Kalau KSO masih dibutuhkan kaji ulang lagi segera. Kalau yang tak penting segera putus saja KSO-nya," tambahnya.

Hal sama diungkapkan Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya, Murjani, mengaku mengetahui adanya kerjasama operasional sejumlah layanan medis di RSUD Soekardjo Tasikmalaya dengan swasta sudah berakhir sejak beberapa tahun lalu.

Selain itu, beberapa kerja sama juga dianggap merugikan RSUD karena bagi hasil yang didapat RSUD relatif minim.

Baca juga: Khawatir Banjir Susulan, 10 Pasien RSUD Soekardjo Tasikmalaya Diungsikan

"Kemarin kami audiensi dengan RSUD, salah satu yang kami soroti adalah beberapa KSO dengan swasta. KSO harus ditinjau ulang semua, rumah sakit kecil sekali bagiannya. Losing (kehilangan potensi pendapatan) sampai ratusan juta rupiah. Rumah sakit rata-rata hanya dapat 15 atau 20 persen dari KSO-KSO itu," jelas Murjani, Sabtu siang.

Murjani merinci ada beberapa layanan umum rumah sakit milik Pemkot Tasikmalaya itu yang dikerjasamakan dengan swasta.

Hampir semuanya pihak swasta mendapatkan keuntungan besar sampai 70-80 persen dan RSUD hanya sisanya paling besar 20 persen.

"Ada beberapa KSO seperti hemodialisa, transfusi darah, laboratorium klinik, oksigen dan lainnya," kata Murjani.

Bahkan, ada beberapa KSO yang sudah habis dua tahun lalu dengan sistem kerjasama 5 tahun dan alatnya jadi hibah rumah sakit, masih berjalan sistem pembagian keuntungan lama.

Hal ini pun tentunya sangat merugikan rumah sakit dan banyak para KSO swasta yang sengaja membawa keuntungan yang seharusnya hak dari para masyarakat yang sakit.

Baca juga: Banjir 50 Sentimeter Kepung Ruangan Rawat Inap RSUD Soekardjo Tasikmalaya, Pasien dan Perawat Mengungsi ke Atas Meja Kerja

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Orang di Dompu Dilarikan ke Puskesmas Usai Digigit Anjing Diduga Rabies

8 Orang di Dompu Dilarikan ke Puskesmas Usai Digigit Anjing Diduga Rabies

Regional
Kapal Terbakar dan Terdampar di Wakatobi, Polisi: Kami Sudah Menghubungi Owner-nya

Kapal Terbakar dan Terdampar di Wakatobi, Polisi: Kami Sudah Menghubungi Owner-nya

Regional
Ini Daftar 90 Caleg DPRD Kabupaten Serang dan Cilegon Terpilih

Ini Daftar 90 Caleg DPRD Kabupaten Serang dan Cilegon Terpilih

Regional
Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, 'Sparepart' Dibongkar lalu Dijual

Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, "Sparepart" Dibongkar lalu Dijual

Regional
Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Regional
Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Regional
Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Regional
Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Regional
Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Regional
Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Regional
Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Regional
2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

Regional
Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Regional
Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Regional
Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com