Salin Artikel

RSUD Soekardjo Tasikmalaya Rugi Ratusan Juta Gara-gara Perjanjian Kerja Sama Kedaluwarsa, Wali Kota: Pantesan Kebanjiran Terus...

Dirinya kaget saat mengetahui hasil pemeriksaan manajemen rumah sakit itu banyak KSO dengan swasta yang sudah habis masa kontraknya dan tetap berjalan membuat kerugian sampai ratusan juta rupiah.

"Pantesan (RSUD Soekardjo) kebanjiran terus tiap kali ada hujan. Ini banyak kerja sama (KSO) dengan swasta yang kedaluwarsa dan merugikan rumah sakit ratusan juta. Saya perintahkan segera bereskan permasalahan ini, buat ulang lagi dan jangan sampai merugikan lagi rumah sakit. Ini rumah sakit pelayanan masyarakat loh," jelas Yusuf kepada wartawan, Sabtu (23/4/2022).

Yusuf menambahkan, manajemen harus teliti dengan KSO yang dibuat dengan pihak swasta dan kalau tak terlalu urgent dihilangkan saja.

Soalnya, bagaimana mau membangun rumah sakit dan menyejahterakan pegawainya kalau masih banyak pihak swasta yang meraup keuntungan sendiri.

Terlebih bangunan rumah sakit ini selalu kebanjiran hampir setiap kali hujan besar turun dan tentunya menganggu pelayanan para pasiennya.

"Kalau KSO masih dibutuhkan kaji ulang lagi segera. Kalau yang tak penting segera putus saja KSO-nya," tambahnya.

Hal sama diungkapkan Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya, Murjani, mengaku mengetahui adanya kerjasama operasional sejumlah layanan medis di RSUD Soekardjo Tasikmalaya dengan swasta sudah berakhir sejak beberapa tahun lalu.

Selain itu, beberapa kerja sama juga dianggap merugikan RSUD karena bagi hasil yang didapat RSUD relatif minim.

"Kemarin kami audiensi dengan RSUD, salah satu yang kami soroti adalah beberapa KSO dengan swasta. KSO harus ditinjau ulang semua, rumah sakit kecil sekali bagiannya. Losing (kehilangan potensi pendapatan) sampai ratusan juta rupiah. Rumah sakit rata-rata hanya dapat 15 atau 20 persen dari KSO-KSO itu," jelas Murjani, Sabtu siang.

Murjani merinci ada beberapa layanan umum rumah sakit milik Pemkot Tasikmalaya itu yang dikerjasamakan dengan swasta.

Hampir semuanya pihak swasta mendapatkan keuntungan besar sampai 70-80 persen dan RSUD hanya sisanya paling besar 20 persen.

"Ada beberapa KSO seperti hemodialisa, transfusi darah, laboratorium klinik, oksigen dan lainnya," kata Murjani.

Bahkan, ada beberapa KSO yang sudah habis dua tahun lalu dengan sistem kerjasama 5 tahun dan alatnya jadi hibah rumah sakit, masih berjalan sistem pembagian keuntungan lama.

Hal ini pun tentunya sangat merugikan rumah sakit dan banyak para KSO swasta yang sengaja membawa keuntungan yang seharusnya hak dari para masyarakat yang sakit.

"Dalam waktu dekat kita akan panggil pihak rumah sakit dan membereskan semua KSO bermasalah ini," pungkasnya.

Sebelumnya, banjir mengepung seluruh ruangan rawat inap di lantai 1 Komplek RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, saat hujan deras melanda sejak pukul 17.30 WIB pada Jumat (15/4/2022).

Saat itu seluruh pasien dan perawat kaget terpaksa mengungsi di tempat yang tak tergenang air mulai meja kerja, kasur pasien dan kursi tinggi.

Genangan air hampir merata sekitar 50 sampai 60 sentimeter di semua ruangan dan jalan lorong-lorong bagian dalam rumah sakit.

Bahkan, genangan air sampai 1 meter lebih di halaman lorong rumah sakit atau ruang hijau dan selokan antar bangunan ruangan rawat inap.

https://regional.kompas.com/read/2022/04/23/164030678/rsud-soekardjo-tasikmalaya-rugi-ratusan-juta-gara-gara-perjanjian-kerja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke