Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Perempuan dari Kota Lama Semarang...

Kompas.com - 22/04/2022, 00:50 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Alunan gamelan Jawa terdengar nyaring, memenuhi salah satu gedung di Kawasan Kota Lama Semarang. Tepatnya di Gedung Monod Diephuis & Co.

Tak sedikit orang yang datang memasuki bangunan tua bersejarah itu. Berpakaian rapi, sebagian bersanggul dan berkebaya.

Sebagian lainnya tampak memakai baju batik dan pernak-pernik layaknya pribumi Jawa.

Baca juga: Kezia Tulalessy, Remaja 16 Tahun Asal Ambon Terima Penghargaan Hari Kartini

Dengan gembira, penabuh gamelan mengajak seluruh isi ruangan menyanyikan lagu "Suwe Ora Jamu". Tak disangka, seluruh penabuh gamelan itu ialah para perempuan.

Mereka tergabung dalam Komunitas Diajeng Semarang (KDS). Pada 21 hingga 24 April 2022 ini, KDS menggelar serangkaian kegiatan dalam memperingati hari tokoh Emansipasi Wanita di Indonesia, Raden Ajeng Kartini.

Founder KDS, Maya Dewi mengatakan, adanya kegiatan KDS Kartinian merupakan salah satu cara untuk nguri-uri budaya, sekaligus menginspirasi masyarakat.

Hal itu dibuktikan dengan peluncuran buku "Sentini (The Jamu Stories)" oleh Diana N, salah satu anggota KDS.

Dalam buku tersebut, Maya menambahkan, bercerita tentang perempuan yang bertahan hidup di Ibu Kota Jakarta, dengan berjualan jamu dan selalu berkebaya.

"Kebetulan Diana N. itu nama pena saya. Cerita di buku saya, ingin menyampaikan bahwa perempuan itu bersemangat dari yang tidak tahu menjadi tahu. Itulah semangat pembelajar Kartini ," tutur Maya kepada Kompas.com, Kamis (21/4/2022).

Baca juga: Rayakan Hari Kartini, Andien Bagikan Foto Masa Kecil Pakai Baju Adat Papua

Sedangkan berkebaya, merupakan salah satu cerminan dari masyarakat Jawa yang saat ini masih dilestarikan KDS, selaku komunitas pelestari busana adat di Kota Semarang.

Maya mengaku bahwa tidak mudah untuk menyelesaikan satu buku fiksi karyanya. Tekad dan semangat Maya terlahir dari tokoh inspirasinya, Pramoedya Ananta Toer.

Sesuai dengan pepatah Pram, "Orang boleh pandai setinggi langit. Tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dari masyarakat dan sejarah". Dengan itu, maka Maya menulis.

"Menulis itu proses yang tidak mudah. Namun dengan saya menulis, boleh jadi dapat menginspirasi masyarakat. Kemudian mereka juga ikut menulis. Itu yang jadi meaningfull bagi saya," ujar Maya.

Lebih jelas Maya mengatakan, dirinya ingin mendobrak stigma negatif tentang perempuan berkebaya yang kerap dipandang sebelah mata.

"Padahal perempuan berkebaya juga punya kemampuan, kepandaian, keberanian, dan value yang perlu diapresiasi," kata Maya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Regional
Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Regional
Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Regional
Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Regional
Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Regional
Damkarmat Lampung Selatan Tangkap Buaya yang Resahkan Warga

Damkarmat Lampung Selatan Tangkap Buaya yang Resahkan Warga

Regional
3 Atlet Taekwondo Nunukan Raih Medali Emas di Kunming International Open Taekwondo Championship 2024

3 Atlet Taekwondo Nunukan Raih Medali Emas di Kunming International Open Taekwondo Championship 2024

Regional
Langgar Aturan Partai, 3 Caleg PDI-P di Salatiga Ditarik Pencalonannya

Langgar Aturan Partai, 3 Caleg PDI-P di Salatiga Ditarik Pencalonannya

Regional
Dinsos Kota Ambon Urus Identitas Anak yang Ditelantarkan Kakak Angkat

Dinsos Kota Ambon Urus Identitas Anak yang Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Dana Hibah UEA untuk Solo Cair, Gibran Pioritaskan untuk Fasilitas Umum

Dana Hibah UEA untuk Solo Cair, Gibran Pioritaskan untuk Fasilitas Umum

Regional
KPU Banyumas Belum Tetapkan Caleg Terpilih, Ini Penyebabnya

KPU Banyumas Belum Tetapkan Caleg Terpilih, Ini Penyebabnya

Regional
Perdagangan Ilegal Burung Kicau Liar, Pakai Kamuflase Penangkaran?

Perdagangan Ilegal Burung Kicau Liar, Pakai Kamuflase Penangkaran?

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri, Kesal Korban Tak Pernah Masak dan Mertua Ikut Campur

Suami di Karimun Bunuh Istri, Kesal Korban Tak Pernah Masak dan Mertua Ikut Campur

Regional
Propam Polda Aceh Mulai Usut Tewasnya Warga Diduga Dianiaya Oknum Polisi

Propam Polda Aceh Mulai Usut Tewasnya Warga Diduga Dianiaya Oknum Polisi

Regional
Gerindra Kota Semarang Buka Penjaringan Pilkada 2024 Pada Mei-Juni

Gerindra Kota Semarang Buka Penjaringan Pilkada 2024 Pada Mei-Juni

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com