Tanggal 13 September 1904 Kartini melahirkan seorang anak laki-laki dengan selamat.
Setelah melahirkan kondisi Kartini nampak sehat dan berseri-seri. Karena itu dokter yang membantu persalinannya kembali ke kota.
Namun tanpa sebab yang jelas kondisi tubuh Kartini melemah.
Beberapa hari setelah melahirkan, Pada 17 September 1904 akhirnya Kartini wafat dalam usia yang masih sangat muda 25 tahun.
Baca juga: Silsilah RA Kartini dan Alasan yang Membuatnya Dipanggil “Ndoro” oleh Ibu Kandungnya
Kematian R.A. Kartini sangat mengguncang pikiran suaminya, R.M. Djojo Adiningrat. Kepada Nyonya Abendanon beliau menulis sebuah surat yang menceritakan kematian isterinya.
“Dengan halus dan tenang ia menghembuskan nafasnya yang terakhir dalam pelukan saya. Lima menit sebelum hilangnya (meninggal), pikirannya masih utuh, dan sampai saat terakhir ia tetap sadar. Dalam segala gagasan dan usahanya, ia adalah lambang cinta, dan pandangannya dalam hidup demikian luasnya. Jenazahnya saya tanam keesokan harinya di halaman pesanggrahan kami di Bulu, 13 pal dari kota”
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.