Beruntung Yefri bisa lari menyelamatkan diri hingga ke belakang SPBU.
Baca juga: Tergiur Tawaran Investasi Trading Emas, Warga Kupang Rugi Rp 600 Juta
Sedangkan Buce dianiaya dengan tangan dan batu hingga jatuh dan tidak sadarkan diri.
Buce mengalami luka di kelopak mata kanan bagian bawah, luka robek tidak beraturan pada kepala bagian belakang dan meninggal dunia.
Usai menganiaya kedua korban, para pelaku pun kabur dan melarikan diri.
Namun sejumlah warga meyakini kalau aksi para pelaku sempat terekam camera CCTV di SPBU Kilometer 10.
Baca juga: Jenazah 18 Korban Kecelakaan Maut di Pegunungan Arfak Diterbangkan ke NTT Hari Ini
Aparat keamanan dari Polsek Kelapa Lima dipimpin kapolsek dan Kepala SPKT Polsek Kelapa Lima, Aipda Pius Riwu langsung ke lokasi kejadian.
Namun saat polisi datang, para pelaku sudah melarikan diri dan korban sudah dibawa ke RSUD SK Lerik Kota Kupang.
Polisi langsung memasang garis polisi di lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara.
Polisi baru memeriksa saksi-saksi dan masih mencari para pelaku.
Baca juga: Aturan Perjalanan Dilonggarkan, Jumlah Penumpang Bandara El Tari Kupang Meningkat
Sementara Yefri Mbuik langsung ke Polsek Kelapa Lima membuat laporan polisi dengan nomor LP/B/92/IV/2022/Sektor Kelapa Lima.
Keluarga pun menyerahkan proses hukum ini ke pihak kepolisian dan berharap para pelaku segera ditemukan guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Korban Buce sendiri sehari-hari memiliki usaha tambal ban, kios dan jasa pertukangan. Ia meninggalkan seorang istri dan satu orang anak perempuan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.