KUPANG, KOMPAS.com - Buce Timo (43), warga RT 05/RW 03, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas dianiaya sekelompok pemuda tak dikenal.
Aksi pengeroyokan dan penganiayaan dilakukan sekelompok pemuda yang diduga mabuk minuman keras.
"Kejadiannya tadi subuh di depan kios milik korban," ungkap Kapolsek Kelapa Lima AKP Aulia Robby, kepada sejumlah wartawan, Kamis (14/4/2022).
Selain menganiaya korban, lanjut Aulia, para pelaku juga mengeroyok Yefri Mbuik (35) yang sedang duduk bersama korban.
Kasus tersebut saat ini sedang ditangani aparat Polsek Kelapa Lima. Polisi juga kini masih memburu para pelaku.
Kejadian itu bermula ketika Yefri dan Buce serta istri Buce sedang duduk bercerita di depan kios milik Buce.
Selang beberapa saat ada sebuah sepeda motor Honda Vario melintas. Pengendara sepeda motor membuat keributan.
Setiap warga yang melintas di jalan masuk ke Jalan Sumba, selalu dimaki oleh pria tersebut.
Pria yang tak dikenal tersebut kemudian ke depan kios milik Buce dan membuat keributan sehingga Buce datang menegur dan menanyakan alasan pria tersebut memaki-maki orang.
Baca juga: Jenazah Pria di NTT Ditemukan Membusuk di Hutan, Kepala Terpisah dari Tubuh
Selang beberapa saat, datang lagi pelaku lain dengan sepeda motor ingin memukul Buce dan mengaku dari Rote Ndao.
Yefri yang juga berasal dari Rote Ndao kemudian berusaha melerai dan mengaku kalau ia juga dari Rote Ndao.
Tanpa diduga datang lagi pelaku yang lain menggunakan sepeda motor.
"Ada sekitar sembilan orang pelaku menggunakan lima sepeda motor yang datang dari arah Jalan Sumba," ujar Yefri saat ditemui sejumlah wartawan di ruang jenazah RSUD SK Lerik Kota Kupang.
Para pelaku menganiaya dan mengeroyok Yefri dan Buce Timo. Yefri sempat melarikan diri ke arah SPBU kilometer 10 Oesapa. Namun para pelaku terus mengejarnya.
Ia sempat jatuh dan dianiaya para pelaku sehingga mengalami luka pada mulut, hidung, wajah dan kaki serta sakit pada seluruh tubuh.
Beruntung Yefri bisa lari menyelamatkan diri hingga ke belakang SPBU.
Baca juga: Tergiur Tawaran Investasi Trading Emas, Warga Kupang Rugi Rp 600 Juta
Sedangkan Buce dianiaya dengan tangan dan batu hingga jatuh dan tidak sadarkan diri.
Buce mengalami luka di kelopak mata kanan bagian bawah, luka robek tidak beraturan pada kepala bagian belakang dan meninggal dunia.
Usai menganiaya kedua korban, para pelaku pun kabur dan melarikan diri.
Namun sejumlah warga meyakini kalau aksi para pelaku sempat terekam camera CCTV di SPBU Kilometer 10.
Baca juga: Jenazah 18 Korban Kecelakaan Maut di Pegunungan Arfak Diterbangkan ke NTT Hari Ini
Aparat keamanan dari Polsek Kelapa Lima dipimpin kapolsek dan Kepala SPKT Polsek Kelapa Lima, Aipda Pius Riwu langsung ke lokasi kejadian.
Namun saat polisi datang, para pelaku sudah melarikan diri dan korban sudah dibawa ke RSUD SK Lerik Kota Kupang.
Polisi langsung memasang garis polisi di lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara.
Polisi baru memeriksa saksi-saksi dan masih mencari para pelaku.
Baca juga: Aturan Perjalanan Dilonggarkan, Jumlah Penumpang Bandara El Tari Kupang Meningkat
Sementara Yefri Mbuik langsung ke Polsek Kelapa Lima membuat laporan polisi dengan nomor LP/B/92/IV/2022/Sektor Kelapa Lima.
Keluarga pun menyerahkan proses hukum ini ke pihak kepolisian dan berharap para pelaku segera ditemukan guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Korban Buce sendiri sehari-hari memiliki usaha tambal ban, kios dan jasa pertukangan. Ia meninggalkan seorang istri dan satu orang anak perempuan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.