Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Telah Diterima Jadi Polisi, Perempuan di Bangka Tipu Keluarga hingga Rp 50 Juta

Kompas.com - 13/04/2022, 20:19 WIB
Heru Dahnur ,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Polisi mengamankan seorang perempuan warga Bangka di Provinsi Bangka Belitung diberinisial SZ (23) terkait kasus dugaan penipuan.

Adapun SZ melakukan aksi penipuan hingga Rp 50 juta yang ditujukan kepada keluarganya sendiri.

Kepala Bidang Humas Polda Bangka Belitung Kombes Maladi mengatakan SZ melakukan penipuan terhadap keluarganya dengan mengaku diterima menjadi anggota Polisi Wanita (Polwan).

Baca juga: Dua Sopir Pembawa Ratusan Liter Solar di Bangka Ditangkap

Kasus itu berawal dari adanya laporan penipuan pada Senin (11/4/2022) yang dilaporkan oleh paman dan orangtua SZ.

"Keluarga SZ ini melapor ke Polda atas dugaan penipuan oleh beberapa orang yang menawarkan SZ untuk menjadi Polwan," ujar Maladi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/4/2022).

Pelapor mengeklaim bahwa telah mentransfer uang sejumlah kurang lebih Rp 50 juta ke beberapa nomor rekening.

Baca juga: Interkoneksi Kabel Laut Sumatera Bangka Beroperasi, Listrik Ramadhan hingga Lebaran Dipastikan Aman

Uang tersebut diakui mereka dikirimkan dan digunakan untuk meloloskan SZ sebagai anggota polwan dan biaya selama mengikuti pendidikan.

Namun karena merasa janggal dengan keterangan tersebut, polisi kembali memanggil dan melakukan interogasi terhadap pelapor.

"Setelah dilakukan pendalaman terhadap laporan tersebut, ternyata terungkap bahwa SZ inilah yang mengarang dan merekayasa cerita seolah-olah dia sudah diterima menjadi polwan kepada orangtua dan pamannya," jelas Maladi.

Menurut Maladi, aksi tersebut dilakukan SZ dengan alasan merasa malu dan depresi karena sering di-bully temannya dan juga tidak ingin mengecewakan orangtua dan keluarganya.

Atas alasan tersebut, menurut Maladi timbul niat dari SZ untuk memalsukan kepada orangtua dan keluarganya bahwa dirinya lolos dan terpilih menjadi anggota Polri.

"SZ ini memang pernah mendaftar Polri di tahun 2021, namun tidak lolos. Akhirnya timbul niat begitu karena tidak mau mengecewakan keluarga," jelasnya.

"Untuk lebih meyakinkan keluarga, SZ juga pernah menggunakan seragam Polri yang dibelinya melalui online," tambahnya.

Saat ini, kata Maladi, SZ masih dalam pemeriksaan tim penyidik.

Menurutnya, SZ diduga telah menggunakan uang Rp 50 juta yang disebutkan pelapor untuk keperluan pribadi.

Sementara itu agar kejadian serupa tidak terulang kembali kepada masyarakat, ia mengimbau agar tidak percaya dengan oknum-oknum yang menawarkan bisa meloloskan untuk menjadi anggota Polri.

Terutama, Polri saat ini juga sedang melaksanakan penerimaan polisi.

"Kami sampaikan bahwa masuk polisi tidak bayar, jangan mudah dibohongi. Intinya ikuti prosedur," pesan Maladi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com