Djuhandhani menjelaskan, pelaku merencanakan kematian SK dengan rekayasa gantung diri dengan menggunakan kain sarung.
Sebelum janjian untuk bertemu di sebuah hotel di Kota Semarang, pelaku meminta korban untuk membawa kain sarung dan tas ransel.
"Bukti yang didapat yakni sarung yang dibawa korban atas permintaan tersangka membawa sarung dan tas. Karena nantinya akan dibunuh dengan cara digantung agar dianggap gantung diri," ungkapnya.
Baca juga: Seorang Pria di Serang Banten Bunuh Istri dan Anaknya Saat Tidur
Namun, barang bukti kain sarung tersebut digunakan pelaku untuk membungkus jasad korban yang akhirnya dibuang di kolong jembatan Tol Semarang KM. 425 pada 7 Maret 2022.
Sebelumnya, pelaku melancarkan aksinya dengan mencekik korban dengan menggunakan kain sarung tersebut.
Kemudian, barang-barang milik korban dibawa pelaku ke rumahnya di Rembang.
"Properti korban dibawa tersangka dan dititip di Rembang," tegasnya.
Sebagai informasi, polisi ungkap kronologi pembunuhan keji yang dilakukan oleh pria asal Lasem, Rembang DC (31) terhadap ibu beserta anaknya.
Jasad kedua korban ditemukan polisi di waktu yang berbeda.
Jenazah SK (32) ditemukan dengan kondisi kaki terikat dan tubuh membusuk pada 13 Maret 2022 di kolong jembatan Tol KM.425 Pudakpayung, Semarang.
Sementara, tak jauh dari lokasi penemuan jasad wanita, tepatnya di kolong jembatan Tol KM.426 polisi menemukan kerangka anaknya MF (5) pada 16 Maret 2022.
DC ditangkap saat berpura-pura hendak melaporkan kehilangan orang ke Mapolda Jawa Tengah pada Rabu (16/3/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.